Pengertian Dan Tujuan Metode Penelitian Kausal Komperatif
Pengertian dan Tujuan Metode Penelitian Kausal Komperatif
Penelitian ialah refleksi dari harapan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Berdasarkan metodenya, penelitian ada yang memakai metode kausal-komparatif. Penelitian kausal komparatif ialah tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa lantaran akhir antara 2 variabel atau lebih.
Menurut Kerlinger (dikutip Emzir, 2010:119) penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto ialah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara pribadi lantaran keberadaan dari variabel tersebut sudah terjadi atau lantaran variabel tersebut intinya tidak sanggup dimanipulasi. Menurut Gay (Emzir, 2010:119) mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post facto (bahasa latin ‘sesudah fakta’) adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam sikap atau status dalam kelompok individu. melaluiataubersamaini kata lain, penelitian kausal komparatif ialah penelitian yang diarahkan untuk memeriksa kekerabatan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akhir yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Sedangkan berdasarkan Hamid Darmani (2011;171), penelitian kausal komparatif ialah penelitian pada mana penelitian berusaha untuk menemukan penyebab atau alasan dari perbedaan yang ada dari tingkah laris atau status kelompok atau individual. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya ialah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akhir dari perbedaan tersebut. Peneliti tidak memulai prosesnya dari pertama, melainkan pribadi melihat hasilnya.
Tujuan penelitian ini ialah untuk memeriksa kemungkinan kekerabatan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akhir yang ada, dan mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
B. Keunggulan dan Kelemahan Metode Penelitian Kausal Komperatif
Dalam penelitian kausal komparatif terdapat kekerabatan lantaran akibat, tidak sama dengan penelitian kolerasi yang tidak mempunyai kekerabatan lantaran akibat. Variabel bebas dalam penelitian kausal komparatif ini tidak sanggup dimanipulasi sehingga variabel bebas tidak dibentuk oleh peneliti, sedangkan pada penelitian eksperimen, variabel bebas sanggup dimanipulasi.
Variabel bebas pada penelitian ini ialah variabel yang tidak sanggup dimanipulasi, contohnya status ekonomi keluarga, variabel yang seharusnya tidak dimanipulasi contohnya jumlah rokok yang dihisap tiap hari, dan variabel yang biasa tidak dimanipulasi tetapi sanggup dimanipulasi yaitu contohnya metode mengajar.
Ritz (dikutip Emzir, 2010:123) mengindentifikasikan beberapa keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komparatif. Keunggulan dan kelemahan penelitian ini sebagai diberikut .
1. Keunggulan Penelitian Kausal Komparatif
a. Metode kausal komparatif ialah suatu penelitian yang baik untuk aneka macam keadaan, sedangkan metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak sanggup dipakai ketika:
i. Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk memeriksa kekerabatan sebab-akibat secara langsung.
ii. Apabila pengontrolan terhadap tiruana variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.
iii. Apabila kontrol di laboratorium untuk aneka macam tujuan penelitian ialah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi adat diragukan/ dipertanyakan.
b. Studi kausal-komparatif menghasilkan gosip yang sangat berkhasiat terkena sifat-sifat tanda-tanda yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan contoh yang bagaimana dan yang sejenis dengan itu.
c. Perbaikan-perbaikan dalam hal metode, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini sudah membuat studi kausal-komparatif itu lebih sanggup dipertanggung jawabankan.
2. Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif
a. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto ialah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang sanggup dilakukan, peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa peluang untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk sanggup mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis tentangan yang mungkin diajukan yang dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti sanggup dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif-alternatif lain itu, beliau ada dalam posisi yang secara relatif kuat.
b. Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan sudah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
c. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara aneka macam faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan imbas yang disaksikan, mengakibatkan masalah menjadi sangat kompleks.
d. Suatu tanda-tanda mungkin tidak spesialuntuk ialah akhir dari sebab-sebab ganda, tetapi sanggup pula disebabkan oleh sesuatu lantaran pada kejadian tertentu dan oleh lain lantaran pada kejadian lain.
e. Apabila saling kekerabatan antara dua variabel sudah diketemukan, mungkin susah untuk menentukan mana yang lantaran dan mana yang akibat.
f. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling bekerjasama tidaklah selalu memdiberi implikasi adanya kekerabatan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin spesialuntuklah lantaran faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
g. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pintar dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, menjadikan persoalan-persoalan, lantaran kategori-kategori menyerupai itu bersifat kabur , bervariasi dan tidak mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan inovasi yang berguna.
h. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang sudah ada yang mempunyai kesamaan dalam aneka macam hal kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada variabel bebas ialah sangat susah.
C. Ciri-Ciri dan Langkah-Langkah Penelitian Kausal Komperatif
Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah tiruana kejadian yang dipersoalkan berlangsung (sudah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akhir (sebagai “dependent variabels”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling kekerabatan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Adapun mekanisme atau langkah-langkah penelitian kausal komparatif menurur Emzir (2010:125) dilakukan dalam lima tahap yakni,
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan kelompok yang mempunyai karakteristik yang ingin diteliti
3. Pemilihan kelompok pembanding
4. Pengumpulan data, dan
5. Analisis data.
Sementara itu, terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi kausal komparatif sebagai diberikut :
1. Mendefinisikan masalah
2. Melakukan penelaahan kepustakaan.
3. Merumuskan hipotesis-hipotesis
4. Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan.
5. Merancang cara pendekatannya, antara lain ;
i. Pilihlah subjek-subjek yang akan dipakai serta sumber-sumber yang relevan.
ii. Pilihlah atau susunlah metode yang akan dipakai untuk mengumpulkan data.
iii. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan sanggup menawarkan kesamaan atau saling hubungan.
6. Memvalidasikan metode untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi kan kesudahannya dalam cara yang terang dan cermat.
7. Mengumpulkan dan menganalisis data.
8. Menyusun laporannya.
Sedangkan berdasarkan Hamid Hamdani (2011: 172-174), langkah-langkah melaksanakan penelitian kausal komparatif ialah :
1. Desain dan prosedur
Desain pokok penelitian kausal komparatif mencakup beberapa aspek pemilihan data kelompok yang tidak sama, yaitu kelompok variabel bebas dan pembanding. Hal-hal yang erlu diperhatikan ialah menentukan sampel yang representative dari masing-masing populasi dan sampel yang sama, tujuannya supaya kelompok-kelompok tersebut mempunyai kemiripan pada tiruana variabel selain variabel bebas. Untuk menentukan persamaan-persamaan kelompok tersebut sanggup dilihat dari latar belakang dan status variabel-variabel sekarang.
2. Prosedur pengontrolan
Prosedur pengontrolan ini berfungsi supaya meminimalisir perbedaan-perbedaan kelompok selain perbedaan pada variabel bebas. Prosedur ini dilakukan lantaran susahnya randomnisasi, manipulasi, dan control yang dilakukan pada dikala penelitian.
3. Matching
Apabila peneliti sudah mengidentifikasikan suatu variabel yang ia percaya ada hubungannya dengan penampilan pada variabel yang ia percaya ada hubungannya dengan penampilan pada variabel tidak bebas, ia sanggup mengontrol variabel itu dengan “pair wise matching” subjek. Untuk masing-masing subjek pada suatu kelompok , peneliti mendapat subjek pada kelompok kedua dengan suatu variabel yang sama pada variabel control. Apabila subjek salah satu tidak mempunyai jodoh yang cocok , subjek itu harus dihilangkan dari penyelidikan. Jadi, hasil dari kelompok-kelompok yang dijodohkan ialah serupa atau sangat mendekati sehubungan dengan variabel ajaib yang diidentifikasikan.
Masalah pokok pada matching “pair wise” ialah bahwa ada subjek yang tidak sanggup dirubah yang tidak mempunyai kecocokan dan oleh lantaran itu harus dihilangkan dari penyelidikan. Masalah itu menjadi lebih fokus apabila peneliti bantu-membantu menjodohkan lebih dari dua variabel.
4. Membandingkan kelompok-kelompok homogen.
Teknik lain untuk mengontrol variabel ajaib ialah dengan membandingkan kelompok-kelompok yang homogeny sehubungan dengan variabel itu. Suatu pendekatan yang serupa tetapi lebih memuaskan ialah penyusun sub-sub kelompok di dalam tiap-tiap kelompok yang mewakili tiruana tingkat dari variabel control. Selain mengontrol variabel, metode ini juga mempunyai laba aksesori yakni memungkinkan peneliti untuk melihat apakah variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas, tidak sama pada variabel pada tiap-tiap control. Untuk itu pendekatan terbaik ialah tidak bekerja dengan beberapa analisis terpisah, tetepi membuat variabel control menyerupai desain tersebut dan menganalisis hasil dengan metode statistic yang disebut analisis variabel factorial.
Analisis variabel factorial memungkinkan peneliti menetapkan imbas variabel bebas dan variabel control, keduanya secara terpisah atau kombinasi. melaluiataubersamaini kata lain, memungkinkan peneliti menetapkan apakah ada interaksi antara varigual bebas dan variabel terkontrol menyerupai bahwa variabel bebas bekerja pada tingkat-tingkat variabel control yang tidak sama.misalnya IQ sanggup ialah variabel control pada penelitian kausal komparatif pada imbas dari majemuk “metode pamhaman” perihal pecahan.
5. Analisis Kovarians
Analisis kovarians ialah suatu metode statistika yang dipakai untuk menyamakan kelompok-kelompok pada satu variabel atau lebih. Analisis kovarians mengatur nilai-nilai pada suatu variabel tidak bebas pada perbedaan pertama terhadap variabel-variabel yang lain. Misalnya pada studi yang membandingkan efektivitas dua metode mengajar perihal pecahan, kita sanggup meng-“covary” pada IQ, jadi menyeragamkan nilai pada suatu ukuran pencapaian (achievement) perihal berhitung pecahan.
6. Analisis Data dan Interpretasi
Statistika deskriptif yang paling banyak dipakai dalam penelitian kausal komparatif ialah mean dan standar deviasi. Mean menawarkan rata-rata perbuatan atau prestasi suatu kelompok dalam suatu ukuran dari beberapa variabel. Sedangkan standar deviasi menandakan penyebaran sekumpulan nilai.
Statistika inferensial yang paling banyak dipakai dalam penelitian ini ialah test yang dipakai untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara mean-mean dari dua kelompok. Selain itu juga dipakai analisis varians dan chi kuadrat. Analisis varians dipakai untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan antara mean-mean dari tiga kelompok atau lebih, sedangkan chi kuadrat dipakai untuk emmbandingkan frekuensi-frekuensi kelompok, yaitu apakah suatu kejadian lebih sering pada suatu kelompok yang satu terhadap yang lain atau sebaliknya.
Interpretasi dari perolehan pada penelitian kausal komparatif memerlukan pertimbangan yang hati-hati. Hubungan lantaran akhir yang dicurigai dalam kenyataan sanggup menjadi kebalikan dari hipotesis, Kemungkinan ada factor ketiga yang benar-benar penyebab yang dicurigai dari variabel bebas dan imbas (variabel terkontrol).
Teknik untuk menentukan urutan yang benar dari kekerabatan lantaran akibat, variabel yang mana disebabkan yang mana, ialah dengan menentukan hal man ayang lebih lampau terjadi. Teknik mengontrol untuk penyebab untuk yang potensial ialah mempersamakan kelompok-kelompok terhadap variabel yang dicurigai.
misal skripsi yang memakai kausal komparatif di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ialah skripsi dengan judul Perbedaan Perolehan IPK Semester 1 hingga Semester 5 Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika Berdasarkan Asal Sekolah dan Jalur Masuk. Pada penelitian ini yang menjadi variable bebasnya ialah perolehan IPK. Perolehan IPK ialah variable yang tidak sanggup dimanipulasi, lantaran datanya sudah sangat terang berdasarkan nilai yang ia sanggup pada mata kuliah semester 1 hingga semester 5. Sedangkan variable terkontrolnya ialah asal sekolah dan jalur masuk. Asal sekolah dalam penelitian ini dibagi menjadi 3, yaitu mahasiswa yang berasal dari SMA, Ma, dan SMK, sedangkan jalur masuk ke UIN untuk Pendidikan Matematika ada 3 jalur, yaitu SNMPTN, ujian tulis, dan PPA.
Barangkali kita berpikir IQ, rajin belajaran atau tidaknya, dan banyak hal lain juga mempengaruhi perolah IPK, namun peneliti sudah melaksanakan mekanisme pengontrolan dan matching, sehingga tingkat IQ dianggap sama lantaran sudah berhasil lolos saenteng masuk PTN. Semua saenteng masuk punya batas minimalnya, sehingga dianggap IQ-nya setara. Sedangkan tingkat rajin belajar, lantaran melihat budaya dan lingkungan dari universitasnya sendiri, peneliti menyimpulkan hampir sama, sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan lantaran hal rajin.
Dari penelitian kausal komparatif ini disimpulkan bahwa terdapat perbedaan IPK antara yang sekolah asalnya dari Sekolah Menengan Atas dengan yang sekolah asalnya dari MA atau SMK. Sedangkan berdasarkan jalur masuk, lewat SNMPTN lebih anggun IPK nya disbanding jalur lainnya. Hal ini barangkali disebabkan lantaran di SMA, mereka mendapat dasar yang kuat untuk mata pelajaran matematika dan yang masuk UIN lewat jalur SNMPTN seleksi dan saentengnya lebih ketat, sehingga menjadikan perolehan IPK yang lebih besar. Antara jalur masuk dan sekolah asal tidak ada hubungannya. Hubungan lantaran akhir terlihat jelas, antara yang asal sekolah dengan perolehan IPK ataupun antara jalur masuk dengan perolahan IPK. DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajpertamai Pers.
Hartoto. 2009. http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/159-penelitian-kausal-komparatif.html
Ruseffendi. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan&Bidang Non-Eksakta lainnya. Bandung : Tarsito.
0 Response to "Pengertian Dan Tujuan Metode Penelitian Kausal Komperatif"
Posting Komentar