Pengetahun Insan Tebatas Pada Akal
pengetahuan insan terbatas dari apa yang dilihat dan diketahui kemudian dibayangkan. sebagai suatu teladan yang simple saya akan mengumpulkan benda-benda tertentu kedalam suatu tempat, nama benda itu yaitu pulpen, buku, pencil, hp, simcard, penggaris dan penghapus. kemudian saya akan menutupinya dengan suatu lembaran kain biar tidak terlihat. kemudian saya akan bertanya "bayangkan pulpen" maka akan terlihat terperinci bagaimana bentuk pulpen dan begitu juga barang-barang lainnya. kemudian saya tanyakan lagi "coba engkau bayangkan acucikala", apa yang ada di dalam bayangan pikiran anda. kosong dan menduga-duga bagaimana bentuknya dan sifatnya. inilah pengetahuan insan yang terbatas pada nalar saja. karna nalar spesialuntuk mengetahui dari apa yang dilihat, diketahui kemudian dibayangkan. ada alat di dalam badan insan yang sangat berperan penting yang fungsinya bisa membedakan yang benar dan salah, bahkan fungsinya melebihi nalar yang setiap detik berfungsi untuk memproses segala hal. dan disebut dengan HATI. dalam sebuah hadist arba'in disebutkan, "jika seponggok daging itu kotor maka kotor pula seluruh badan dan jikalau seponggok daging itu membersihkan maka membersihkan pula seluruh badan ia yaitu HATI". lantas apa yang menimbulkan kita untuk memisahkan antara nalar dan hati padahal kedua-duanya mempunyai tugas aktif di dalam segala aspek. di dalam bukunya K.H. MOCH. ANWAR tentang "Kekuatan Gaib di Balik Alam Nyata", disebutkan, mata spesialuntuk bisa melihat sesuatu di hadapan kita yang tidak terhalang oleh sesuatu dan dikala pikiran kita sedang sadar. kalau pikiran sedang berkhayal, sesuatu yang berada di hadapan kita pun adakalanya tidak kelihatan. pikiran yang sedang berkhayal mengakibatkan jasus hati sanubari. sebaliknya, ketajaman hati nurani bisa melihat sesuatu walaupun lehiriahnya terhalang, lebih-lebih mata hati para nabi atau para wali", oleh alasannya yaitu itu, kedua alat tersebut perlu dipelihara dan didiberi makan secukupnya. kalau kedua alat tersebut tidak didiberi makan dan dipelihara, pasti kehidupan insan akan pincang, praktis celaka, bahkan besar kemungkinan tidak akan lanjut usia. kalau badan lahirnya dipelihara, diurus, diperkuat, sedangkan rohaninya tidak, bagaikan gedung yang berpengaruh dan indah, sedangkan fondasinya lemah. gedung itu tentunya praktis ambruk. kalau rohaninya saja yang dipelihara, diperkuat, sedangkan badan lahirnya tidak, bagaikan gedung yang berpengaruh fondasinya. sedangkan bangunannya kecil dan jelek, tentunya kurang bermanfaa. lalu bagaimana engkau ingin menemukan yang kuasa jikalau nalar saja yang engkau pakai, dan nalar yaitu kekerabatan terhadap manusia, lantas alat apa yang menghubungkan insan terhadap yang kuasa kalau bukan Hati.
0 Response to "Pengetahun Insan Tebatas Pada Akal"
Posting Komentar