Cerita Unik - Ambisius Dan Semakin Rakus
Ada seorang perjaka yang menemani perjalanan seorang ulama, Pemuda itu pertamanya berniat menimbah ilmu sekaligus menjaga sang ulama dikala keliling bedakwah. Pada dikala istirahat sang ulama membuka bungkus makanannya. terlihat masih ada satu potong roti miliknya. Sang ulama yang alim itu tetapkan untuk mencari minum sebelum memakan rotinya itu. Tetapi alangkah terkejutnya sang ulama, lantaran satu-satunya roti yang ia miliki itu sudah raib.
Si perjaka mengelak kalau dirinya sudah memakannya. tetapi sang ulama sebenarmya tahu kalau perjaka itulah yang sudah memakan satu-satunya roti yang ia miliki, sang ulama kemudian mengujinya dengan izin Allah Swtmengubah kerikil menjadi sebongkah emas. melaluiataubersamaini membawa emas itu, sang ulama berkata kepada si pemuda, "emas ini akan saya bagi bertiga."
"untut siapa saja?"tanya si perjaka penamasukan.
"Untukku," tanggapan sang ulama, "untuk engkau, dan untuk orang yang sudah memakan rotiku tadi."
mendengar jawabanan sang ulama, hati si perjaka itu terpikat. Kalau ia mengaku niscaya akan mendapat dua jatah emas itu, alasannya yakni dialah yang mengambil dan memakan roti itu.
"Kalau begitu," kata si perjaka cepat-cepat, "aku mengaku kalau akulah yang memakan roti tadi. Apakah saya akan mendapat dua jatah emas ini?"
"Oh tentu saja," terperinci sang ulama, "bahkan tiruana emas ini akan saya diberikan kepadamu, tetapi tidakboleh mengikutku lagi."
Benar saja, si perjaka lebih menentukan sebongkah emas itu ketimbang berguru ilmu agama dan menemani sang ulama berdakwah. Mereka pun terpisah, sang ulama melanjutkan perjalanan ke selatan, si perjaka kembali ke utara.
Di tengah perjalanan, si perjaka itu dihadnag dua orang perampok. Mereka ingin merebut tiruana harta yang dibawa si pemuda, termasuk sebongkah emas itu.
"Jangan ambil tiruananya," kata si pemuda, "lebih baik emas ini kita bagi bertiga, dan saya akan mempersembahkan hartaku yang lain."
Rupanya si perjaka itu sudah punya rencana, sebelum mempersembahkan emas itu, beliau menaburi roti-roti yang dimilikinya dengan racun. Kalau roti-roti ini dimakan oleh para perampok itu, tentu saja mereka akan mati, dan sebongkah emas itu akan tetap menjadi miliknya. tetapi para perampok pun sudah punya planning lain. mereka tidak akan membagi emas itu, dan akam membunuh si pemuda.
Rencana pun berjalan, si perjaka menyodori roti-roti dan minuman yang ia miliki kepada para perampok. tersebab lapar mereka pun dengan lahap memakan roti-roti itu. Sesudah merasa kenyang, dengan begitu sadis mereka memukul dan membunuh si pemuda. Akhirnya si perjaka menghembuskan nafas terakhirnya sembari masih memegang sebongkah emas itu.
Begitu mau merebut emas itu, pengaruh racun pun mulai bekerja. Kedua perampok itu merasa pusing, mual-mual, lemas, dan jadinya mereka berdua pun pingsan kemudian tewas. mereka tiruana tewas dan tidak berhasil menguasai emas itu. Dan apa yang terjadi dengan emas itu? rupanya emas itu sudah berubah kembali menjadi batu, lantaran ternyata, sedari pertama kerikil itu tetaplah batu, hany orang rakus saja yang melihatnya menyerupai bongkahan emas!
Begitulah final dari kerakusan, ketamakan, kehilangan kepercayaan dari seorang guru, kehilangan ilmu agama, sampai-sampai kehilangan satu-satunya nyawa yang diamanahkan Allah Swtkepadanya. Ambisi bila masih normal memang sangat bermanfaa untuk mengejar impian, ambisi menyebabkan seseorang bersemangat meraih cita-citanya, tetapi bila kebablasan akan sangat berbahaya untuk diri sendiri.
alasannya yakni ambisius ini sanggup mengubah seseorang menjadi tinggi hati, merasa dirinya paling superior, ingin menjadi paling jago, ingin selalu terlihat menonjol, dan tidak memercayai orang lain. lebih prahnya, begitu ia merasa hebat, ia menjadi ingin mempunyai segala sesuatu yang di inginkannya.
Sumber Referensi : Dwi Suwiknyo, Cet-4, Ubah Lelah menjadi Lillah, (Yogyakarta: Genta Group, 2018), hlm. 14.
0 Response to "Cerita Unik - Ambisius Dan Semakin Rakus"
Posting Komentar