Model-Model Evaluasi Di Kelas Rendah Dan Kelas Tinggi
Penilaian ialah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data wacana proses dan hasil berguru penerima didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Dalam penilaian tentu saja mempunyai banyak model-model penilaian atau jenis penilaian yang di sesuaikan dengan mata pelajaran dan karakteristik siswa SD.
Oleh lantaran itu, dalam peluang kali ini akan mengulas wacana Model-Model Asesmen atau penilaian sains di kelas rendah dan kelas tinggi.
- Apa Karakteristik penilaian di SD?
- Apa saja jenis penilaian di SD?
- Seperti apa model penilaian Sains di SD beserta contohnya?
Tujuan
- Memahami karakteristik penilaian di SD
- Mengetahui model-model penilaian di SD
- Memahami model penilaian Sains di SD
Karakteristik Penilaian SD
Bentuk-bentuk karakteristik siswa SD
Bentuk-bentuk karakteristik siswa SD
- Mereka secara ilmiah mempunyai rasa ingin tahu yan sangat berpengaruh dan tertarik akan dunia sekitar yang mengeliingi mereka sendiri
- Mereka bahagia bermain dan lebih suka bergembira/ riang
- Mereka suka mengatur dan dirinya untuk menangani banyak sekali hal yang dihadapinya, meng eksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha- perjuangan gres dan tidak akan pernah mau diatur oleh orang lain.
- Meraka berguru denganacara mengikuti atau diberinisiatif dari kawannya atauorang lain dapat.
- Adanya minatterhadap kehidupan mudah sehari-hari yang kongkrit
- Amat relistik, ingin tahu dan ingin belajar
- Menjelang ahir masa ini sudah ada minat terhadap hal-hal mata pelajaran khusus
- Pada umumnya anak terhadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menuntaskan sendiri.
- Pada masa ini anak memandang nilai atau angka rapor sebagai ukuran yang tepat terkena prestasi sekolah
- Anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk bermain bersama-sama.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 mempunyai karakteristik sebagai diberikut:
1. Belajar Tuntas
Asumsi yang dipakai dalam berguru tuntas yaitu penerima didik sanggup mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan penerima didik mendapat menolongan yang tepat dan didiberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang berguru lambat perlu didiberi waktu lebih usang untuk materi yang sama, dibandingkan penerima didik pada umumnya.
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), penerima didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi diberikutnya, sebelum bisa menuntaskan pekerjaan dengan mekanisme yang benar dan hasil yang baik.
2. Otentik
Dalam kaitannya dengan asesmen, dikenal istilah penilaian otentik. Penilaian otentik (authentic assessment) ialah cerminan faktual dari kondisi pembelajaran siswa.
Memandang penilaian dan pembelajaran yaitu ialah dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan duduk masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan banyak sekali cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak spesialuntuk mengukur apa yang diketahui oleh penerima didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang sanggup dilakukan oleh penerima didik.
Berikut contoh-contoh kiprah otentik:
• Pemecahan duduk masalah matematika
• Melaksanakan percobaan
• Bercerita
• Menulis laporan
• Berpidato
• Membaca puisi
• Membuat peta perjalanan
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya yaitu untuk mendapat citra yang utuh terkena perkembangan hasil berguru penerima didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan banyak sekali jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan final semester).
4. Menggunakan metode penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih sanggup berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
5. Berdasarkan pola kriteria
Kemampuan penerima didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang diputuskan, contohnya ketuntasan minimal, yang diputuskan oleh satuan pendidikan masing-masing.
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang diputuskan. Kemampuan penerima didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang diputuskan, contohnya ketuntasan berguru minimal (KKM), yang diputuskan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (masukana dan guru), dan karakteristik penerima didik.
KKM diharapkan biar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesusahan penerima didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal sanggup segera diperbaiki. Bila kesusahan sanggup terdeteksi sedini mungkin, penerima didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya penerima didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan menolongan yang berharga dalam proses pembelajarannya. Namun ketuntasan berguru minimal tidak perlu dicantumkan dalam buku rapor, spesialuntuk menjadi catatan guru.
Asumsi yang dipakai dalam berguru tuntas yaitu penerima didik sanggup mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan penerima didik mendapat menolongan yang tepat dan didiberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang berguru lambat perlu didiberi waktu lebih usang untuk materi yang sama, dibandingkan penerima didik pada umumnya.
Baca Juga
2. Otentik
Dalam kaitannya dengan asesmen, dikenal istilah penilaian otentik. Penilaian otentik (authentic assessment) ialah cerminan faktual dari kondisi pembelajaran siswa.
Memandang penilaian dan pembelajaran yaitu ialah dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan duduk masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan banyak sekali cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak spesialuntuk mengukur apa yang diketahui oleh penerima didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang sanggup dilakukan oleh penerima didik.
Berikut contoh-contoh kiprah otentik:
• Pemecahan duduk masalah matematika
• Bercerita
• Menulis laporan
• Berpidato
• Membaca puisi
• Membuat peta perjalanan
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya yaitu untuk mendapat citra yang utuh terkena perkembangan hasil berguru penerima didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan banyak sekali jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan final semester).
4. Menggunakan metode penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih sanggup berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
5. Berdasarkan pola kriteria
Kemampuan penerima didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang diputuskan, contohnya ketuntasan minimal, yang diputuskan oleh satuan pendidikan masing-masing.
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang diputuskan. Kemampuan penerima didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang diputuskan, contohnya ketuntasan berguru minimal (KKM), yang diputuskan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (masukana dan guru), dan karakteristik penerima didik.
KKM diharapkan biar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesusahan penerima didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal sanggup segera diperbaiki. Bila kesusahan sanggup terdeteksi sedini mungkin, penerima didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya penerima didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan menolongan yang berharga dalam proses pembelajarannya. Namun ketuntasan berguru minimal tidak perlu dicantumkan dalam buku rapor, spesialuntuk menjadi catatan guru.
Jenis Penilaian SD
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil berguru penerima didik meliputi beberapa aspek penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan final semester yang diuraikan sebagai diberikut.
1. Penilaian otentik ialah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, hingga keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil berguru penerima didik meliputi beberapa aspek penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan final semester yang diuraikan sebagai diberikut.
1. Penilaian otentik ialah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, hingga keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan.
Jhon Mueller membandingkan penilaian tradisional dengan penilaian otentik sebagai diberikut.
Tabel 1.1 |
Penilaian otentik memakai format penilaian, antara lain daftar cek (check list), jurnal, catatan bacaan harian, portofolio, video dari permainan peran, diskusi yang direkam dalam audio-tapes, kuesioner penilaian diri, pengamatan guru, catatan secara guakdot untuk menilai banyak sekali kinerja siswa. Format-format ini sanggup menawarkan apakah para siswa benar-benar mengerjakan sesuatu dibandingkan mengingat sesuatu. (Gaith, 1988).
2. Penilaian diri ialah penilaian yang dilakukan sendiri oleh penerima didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang sudah diputuskan.
3. Penilaian berbasis portofolio ialah penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses berguru penerima didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas dalam kurun waktu tertentu.
4. Ulangan ialah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil berguru penerima didik.
5. Ulangan harian ialah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi penerima didik setelah menuntaskan satu sub-tema. Ulangan harian terintegrasi dengan proses pembelajaran lebih untuk mengukur aspek pengetahuan, dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
6. Ulangan tengah semester ialah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik setelah melaksanakan 8 – 9 ahad kegiatan pembelajaran.
7. Ulangan final semester ialah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik di final semester.
Selain penilaian di atas, ada beberapa jenis penilaian antara lain:
2. Penilaian diri ialah penilaian yang dilakukan sendiri oleh penerima didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang sudah diputuskan.
3. Penilaian berbasis portofolio ialah penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses berguru penerima didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas dalam kurun waktu tertentu.
4. Ulangan ialah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil berguru penerima didik.
5. Ulangan harian ialah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi penerima didik setelah menuntaskan satu sub-tema. Ulangan harian terintegrasi dengan proses pembelajaran lebih untuk mengukur aspek pengetahuan, dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
6. Ulangan tengah semester ialah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik setelah melaksanakan 8 – 9 ahad kegiatan pembelajaran.
7. Ulangan final semester ialah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik di final semester.
Selain penilaian di atas, ada beberapa jenis penilaian antara lain:
- Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK ialah kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK ialah kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi training abjad lebih diutamakan dari pada proporsi training akademik.
Menurut Oemar Hamalik, Tes-tes yang dipakai di sekolah atau dilembaga pendidikan lainnya banyak macam ragamnya. Macam-macam tes itu perlu kita kenali, biar kelak megampangka kita bila hendak menyusun acara testing di sekolah.
Tes Yang Digunakan Di Sekolah Dasar
Di sekolah dasar menolongan individu lebih dipusatkan pada penguasaan alat berguru dan komunikasi. Beberapa jenis yang sanggup dipakai di sekolah dasar, antara lain sebagi diberikut:
- Kecakapan Membaca, Tes kecakapa membaca umumnya menempati cuilan yang pertama disekolah dasar. Kecakapan memabaca ialah kunci masuk untuk memperoleh tiruana jenis pengetahuan, jadi ialah alat berguru yang sangat penting. Kendatipun remaja ini sudah banyak dipakai film, radio, dan televise sebagai alat dan sumber belajar, namun hingga ketika ini, buku masih tetap menempati prioritas tertinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak buku yang harus dibaca, lantaran iu kecakapan membaca semakin penting. Itu sebabnya kaemampuan membaca anak harus harus diidentifikasi semenjak pertama melalui acara testing di sekolah.
- Tes Bakat Akademik Kelompok, Tes ini kita pergunakan untuk memmenolong menafsirkan hasil tes membaca dan aspek prestasi akademik lainnya serta memmenolong memehami duduk masalah kasus. Tes ini disispkan secara kelompok atas pertimbangan segi waktu, biaya dan kondisi-kondisi mudah lainnya.
- Batrai Tes Kemampuan Dasar, Tes ini sebaiknya di diberikan bersama-sama dengan tes talenta akademik.sebaiknya tes didiberikan setiap ahun, tetapi kalau spesialuntuk didiberikan sekali saja , maka hendaknya didiberikan pada kelas tiga dan kelas empat saja, maksudnya biar hasil sanggup dipergunakan untuk merencanakan acara pengajaran individual yang memerlukan pengajaran remedial.
- Tes Kesiapan Membaca, Tes ini ialah dari pada pemandu guru kelas satu didalam pembentukan kelompok berguru membaca dan sebagai dasar penilaian kemajauan siswa
- Tes Intelegensi Individual, Pengukuran kecakapan intelektual secara umum biasanya diperoleh melalui tes kelompok. Akan tetapi seringkali diharapkan tes secara individual, contohnya bagi siswa yang mengalami kesusahan belajaratau duduk masalah emosional. Dalam situasi inisudah tentu diharapkan tes kecakapan intelektual secara perorangan.
- Tes Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran, Tes prestasi hasil berguru ini memenpati empat paliing utama dalam acara tes di sekolah-sekolah kita.tes ini kebanyakan yaitu buatan guru sendiri dan dibentuk secara valid sesuai dengan kurikulum sekolah. Namun demikian tes ini masih banyak keterbatasan kegunaannya dalam memmenolong guru mengambil keputusan instruksional dalam menilai kurikulum sekolah. Peggunaan tes ini hendaknya dilengkapi tes tes lainnya.
- Jenis pengukuran lainny, Alat pengukur lainnya juga diharapkan kendatipun spesialuntuk sebagai perhiasan yaitu tes diagnostic dan tes klistis.
misal Model penilaian Sains di SD
Mengumpulkan informasi wacana kemajuan berguru penerima didik, terkait aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan sanggup dilakukan melalui banyak sekali metode penilaian. Berikut didiberikan contoh model penilaian sesuai dengan jenis penilaian yang sudah dibahas
Mengumpulkan informasi wacana kemajuan berguru penerima didik, terkait aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan sanggup dilakukan melalui banyak sekali metode penilaian. Berikut didiberikan contoh model penilaian sesuai dengan jenis penilaian yang sudah dibahas
A. Model Penilaian menurut jenis
1) Penilaian otentik
Model penilaian otentik sanggup dilakukan untuk tiruana aspek penilaian (sikap, pengetahuan dan keterammpilan) mulai dari perencanaan pelaksanaan dan hasil yang dilakukan secara terus menerus.
misal format penilaian otentik aspek keterampilan pada metode projek.
Kelas/Semester : IV / I
Tema : Selalu berhemat energi
Subtema : Macam-macam sumber energi
Pembelajaran : ke dua
Rubrik Penilaian Projek
Indikator : Mendesain kincir air dan kincir angin sederhana
memakai media kertas dan plastik bekas, dan
meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan
melekat menurut kode tertulis secara mandiri
Nama Projek : Membuat Karya Kincir angin sederhana
Nama siswa : Luqman
Kelas : IV
Keterangan:
- Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
- Skor 1: sangat kurang; 2: kurang; 3: cukup; 4: baik ; 5. Baik sekali
- Deskripsi:
Dalam membentuk karya seni tiga dimensi dari materi alam, dari segi perencanaan baik sekali, namun dari segi hasil dan estetika mash memerlukan perjuangan bimbingan lebih lanjut.
2) Ulangan harian
Ulangan harian ialah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi penerima didik setelah menuntaskan satu sub-tema. Ulangan harian terintegrasi dengan proses pembelajaran lebih untuk mengukur aspek pengetahuan, dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1. Tes tulis
Instrumen tes tulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2. Tes Lisan
Instrumen tes mulut berupa daftar pertanyaan.
3. Penugasan
Instrumen penugasan berupa daftar perintah yang sanggup dikerjakan di sekolah atau di rumah sebagai pekerjaan rumah secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
misal penugasan:
2) Ulangan harian
Ulangan harian ialah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi penerima didik setelah menuntaskan satu sub-tema. Ulangan harian terintegrasi dengan proses pembelajaran lebih untuk mengukur aspek pengetahuan, dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1. Tes tulis
Instrumen tes tulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2. Tes Lisan
Instrumen tes mulut berupa daftar pertanyaan.
3. Penugasan
Instrumen penugasan berupa daftar perintah yang sanggup dikerjakan di sekolah atau di rumah sebagai pekerjaan rumah secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
misal penugasan:
- Menggambar
- Menyanyi
- Mengarang
- dsb.
Kegiatan-kegiatan di atas yang dinilai aspek pengetahuannya. Setiap kiprah harus disiapkan rubrik penilaian.
misal format penugasan menyajikan teks kisah wacana lingkungan dan sumber daya alam secara berdikari dalam teks bahasa Indonesia dengan menentukan dan memilah kosa kata baku.
misal format penugasan menyajikan teks kisah wacana lingkungan dan sumber daya alam secara berdikari dalam teks bahasa Indonesia dengan menentukan dan memilah kosa kata baku.
Keterangan:
● 1: kurang; 2: cukup; 3:baik sekali
● Deskripsi:
● 1: kurang; 2: cukup; 3:baik sekali
● Deskripsi:
- Anton sangat menguasai ejaan, tetapi pada aspek sistematika penulisan perlu bimbingan guru.
- Betty sangat cerdik menentukan kosa kata, tetapi pada penerapan ejaan dan sistematika penulisan masih perlu bimbingan guru.
- Chaerunnisa sangat menguasai sistematika penulisan, tetapi penerapan ejaan masih perlu tes.
4. Ulangan tengah semester ialah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik. untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik setelah kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu: 8-9 minggu. Ulangan tengah semester disajikan dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Penyusunan instrumen penilaian UTS diadaptasi dengan kaidah-kaidah penyusunan instrumen penilaian dalam bentuk tes dan penugasan.
Lihat :
5. Ulangan final semester ialah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik di final semester. Ulangan tengah semester disajikan dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Penyusunan instrumen penilaian UAS diadaptasi dengan kaidah-kaidah penyusunan instrumen penilaian dalam bentuk tes dan penugasan.
B. Model Penilaian menurut aspek (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
1. Sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui kegiatan observasi, penilaian diri, penilaian antarkawan, dan jurnal.
a. Observasi
Instrumen penilaian sikap sosial (KI.2)
Tema : Diriku
Indikator : Menjalankan peraturan pada permainan disekolah
Mengidentifikasi nama kawan
Menyebutkan identitas kawan
B. Model Penilaian menurut aspek (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
1. Sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui kegiatan observasi, penilaian diri, penilaian antarkawan, dan jurnal.
a. Observasi
Instrumen penilaian sikap sosial (KI.2)
Tema : Diriku
Indikator : Menjalankan peraturan pada permainan disekolah
Mengidentifikasi nama kawan
Menyebutkan identitas kawan
Keterangan :
- Berilah dengan “chechlist” atau “V” pada kolom yang sesuai.
- Nilai skala pada masing-masing aspek (percaya diri, disiplin, bekerja keras), akan dimasukkan dalam rekap nilai sikap social per tema dalam satu semester
REKAP HASIL OBSERVASI SIKAP SOSIAL semester-1
Keterangan :
- Angka 1 : belum terlihat, 2: terlihat; 3: menonjol
- Rekapitulasi hasil observasi sikap, diperoleh dari observasi terkait dengan sikap sosial dari tema 1 s.d tema 4 yang sudah dibentuk pada rubrik dari tiap-tiap tema.
- Kolom deskripsi diisi kecenderungan yang menawarkan sikap yang menonjol dan hal-hal yang masih diharapkan bimbingan.
misal Deskripsi yang disiapkan untuk mengisi buku rapor.
Ani:
Menunjukkan sikap percaya diri dan bekerja sama yang sangat menonjol, namun masih perlu usaha-usaha dan bimbingan dalam hal ketelitian.
Ali:
Menunjukkan sikap sopan santun yang sangat menonjol, namun masih perlu usaha-usaha dan bimbingan dalam hal menumbuhkan disiplin dan ketelitian.
b. Penilaian diri
Merupakan metode penilaian dengan cara meminta penerima didik untuk mengemukakan kelebihan dan belum sempurnanya dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang dipakai berupa lembar penilaian diri.
misal Format Penilaian Diri Siswa
Nama : ………………………………….
Kelas : ……………………………………
Semester : …………………………………..
Waktu penilaian : ………………….
Ani:
Menunjukkan sikap percaya diri dan bekerja sama yang sangat menonjol, namun masih perlu usaha-usaha dan bimbingan dalam hal ketelitian.
Ali:
Menunjukkan sikap sopan santun yang sangat menonjol, namun masih perlu usaha-usaha dan bimbingan dalam hal menumbuhkan disiplin dan ketelitian.
b. Penilaian diri
Merupakan metode penilaian dengan cara meminta penerima didik untuk mengemukakan kelebihan dan belum sempurnanya dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang dipakai berupa lembar penilaian diri.
misal Format Penilaian Diri Siswa
Nama : ………………………………….
Kelas : ……………………………………
Semester : …………………………………..
Waktu penilaian : ………………….
Keterangan:
- Penilaian persepsi diri siswa untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan kenyataan yang ada.
- Hasil penilaian persepsi diri siswa dipakai sebagai dasar guru untuk melaksanakan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
c. Penilaian Antar mitra
Merupakan metode penilaian dengan cara meminta penerima didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan sikap keseharian penerima didik. Instrumen yang dipakai berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Merupakan metode penilaian dengan cara meminta penerima didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan sikap keseharian penerima didik. Instrumen yang dipakai berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Lihat juga :
misal Format Penilaian antar kawan
Nama mitra yang dinilai : ………………………………….
Nama penilai : …………………………………..
Kelas : ……………………………………
Semester : …………………………………..
Waktu penilaian : ………………….
Nama mitra yang dinilai : ………………………………….
Nama penilai : …………………………………..
Kelas : ……………………………………
Semester : …………………………………..
Waktu penilaian : ………………….
Keterangan:
- Penilaian antarkawan dipakai untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan persepsi kawannya serta kenyataan yang ada.
- Hasil penilaian antarkawan dipakai sebagai dasar guru untuk melaksanakan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
d. Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang meliputi informasi hasil pengamatan wacana kekuatan dan kelemahan penerima didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang meliputi informasi hasil pengamatan wacana kekuatan dan kelemahan penerima didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
misal penilaian Jurnal
Keterangan:
- Kolom 1 diisi nomor urut
- Kolom 2 diisi tanggal pengamatan
- Kolom 3 diisi nama siswa
- Kolom 4 diisi kekuatan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2 (seperti yang tertuang pada tabel di bawah).
- Kolom 5 diisi kelemahan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2
- (seperti yang tertuang pada tabel di bawah).
- Kolom 6 diisi tindak lanjut yang direncanakan oleh guru, sekolah, dan orang renta menurut hasil pengamatan terhadap sikap siswa.
2. Pengetahuan
Penilaian aspek pengetahuan bersumber dari: 1) tes tulis, tes lisan, dan 3) penugasan. Penjelasan dan contoh penilaian tersebut dijelaskan pada bagian Model Penilaian menurut jenis
3. Penilaian Aspek Keterampilan
a. Praktik
Penilaian praktik yaitu penilaian yang menuntut respons berupa keterampilan melaksanakan suatu kegiatan atau sikap sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Pada penilaian praktik menuntut siswa untuk melaksanakan suatu kiprah pada situasi yang bahu-membahu yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya kiprah memainkan alat musik, memakai mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
misal penilaian praktik
Kelas/Semester : I/I
Tema/Sub Tema : Diriku/Aku dan Teman Baru
Pembelajaran : 5
Format Penilaian praktik: Rubrik berlari berpasangan
Penilaian aspek pengetahuan bersumber dari: 1) tes tulis, tes lisan, dan 3) penugasan. Penjelasan dan contoh penilaian tersebut dijelaskan pada bagian Model Penilaian menurut jenis
3. Penilaian Aspek Keterampilan
a. Praktik
Penilaian praktik yaitu penilaian yang menuntut respons berupa keterampilan melaksanakan suatu kegiatan atau sikap sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Pada penilaian praktik menuntut siswa untuk melaksanakan suatu kiprah pada situasi yang bahu-membahu yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya kiprah memainkan alat musik, memakai mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
misal penilaian praktik
Kelas/Semester : I/I
Tema/Sub Tema : Diriku/Aku dan Teman Baru
Pembelajaran : 5
Format Penilaian praktik: Rubrik berlari berpasangan
Keterangan:
- 1: kurang ; 2: cukup ; 3: baik sekali
- Deskripsi:
- Pada ketika lari berpasangan Kurniawan sangat taat pada aturan
- Pada ketika lari berpasangan Hety kompak tetapi kurang semangat
- Pada ketika lari berpasangan Dony sangat taat pada aturan, sangat kompak, dan sangat semangat.
b. Penilaian Projek
- Pada ketika lari berpasangan Hety kompak tetapi kurang semangat
- Pada ketika lari berpasangan Dony sangat taat pada aturan, sangat kompak, dan sangat semangat.
b. Penilaian Projek
Silahkan kunjungi :
Kumpulan Soal Olimpiade OSN IPA
misal format penilaian Projek.
Kelas/Semester : IV / I
Tema : Selalu berhemat energi
Subtema : Macam-macam sumber energi
Pembelajaran : ke dua
Rubrik Penilaian Projek
Indikator : Mendesain kincir air dan kincir angin sederhana
memakai media kertas dan plastik bekas, dan
meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan
melekat menurut kode tertulis secara mandiri
Nama Projek : Membuat Karya Kincir angin sederhana
Nama siswa : Luqman
Kelas : IV
Keterangan:Kelas/Semester : IV / I
Tema : Selalu berhemat energi
Subtema : Macam-macam sumber energi
Pembelajaran : ke dua
Rubrik Penilaian Projek
Indikator : Mendesain kincir air dan kincir angin sederhana
memakai media kertas dan plastik bekas, dan
meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan
melekat menurut kode tertulis secara mandiri
Nama Projek : Membuat Karya Kincir angin sederhana
Nama siswa : Luqman
Kelas : IV
- Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
- Skor 1: sangat kurang; 2: kurang; 3: cukup; 4: baik ; 5. Baik sekali
- Deskripsi:
c. Penilaian berbasis portofolio
Penilaian Portofolio yaitu penilaian melalui sekumpulan karya penerima didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio dipakai oleh guru dan penerima didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan penerima didik dalam bidang tertentu. melaluiataubersamaini demikian penilaian portofolio mempersembahkan citra secara menyeluruh wacana proses & pencapaian hasil berguru penerima didik.
misal format penilaian portofolio
Nama Siswa : Ani
Kelas : 4
Semester : II (dua)
Keterangan:
- 1: kurang; 2: cukup; 3: baik sekali
- Portofolio berfungsi sebagai bukti otentik hasil berguru siswa yang ialah cuilan tak terpisahkan dari laporan hasil capaian kompetensi siswa yang disampaikan kepada orang tua.
- Guru memdiberi komentar/catatan wacana dokumen portofolio yang sudah dikumpulkan siswa dalam bentuk kalimat positif yang meliputi motivasi, semangat, juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan.
Kesimpulan
Berdasarkan klasifikasi di pembahasan bahwa karakteristik siswa SD itu ada 10 point yaitu :
Berdasarkan klasifikasi di pembahasan bahwa karakteristik siswa SD itu ada 10 point yaitu :
- Mereka secara ilmiah mempunyai rasa ingin tahu yan sangat berpengaruh dan tertarik akan dunia sekitar yang mengeliingi mereka sendiri
- Mereka bahagia bermain dan lebih suka bergembira/ riang
- Mereka suka mengatur dan dirinya untuk menangani banyak sekali hal yang dihadapinya, meng eksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha- perjuangan gres dan tidak akan pernah mau diatur oleh orang lain.
- Meraka berguru denganacara mengikuti atau diberinisiatif dari kawannya atauorang lain dapat.
- Adanya minatterhadap kehidupan mudah sehari-hari yang kongkrit
- Amat relistik, ingin tahu dan ingin belajar
- Menjelang ahir masa ini sudah ada minat terhadap hal-hal mata pelajaran khusus
- Pada umumnya anak terhadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menuntaskan sendiri.
- Pada masa ini anak memandang nilai atau angka rapor sebagai ukuran yang tepat terkena prestasi sekolah
- Anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk bermain bersama-sama.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 mempunyai karakteristik sebagai diberikut:
- Belajar Tuntas
- Otentik
- Berkesinambungan
- Menggunakan metode penilaian yang bervariasi
- Berdasarkan pola criteria
Model Penilaian
Model Penilaian Berdasarkan Jenis
Jenis penilaian SD
Model Penilaian Berdasarkan Jenis
Jenis penilaian SD
- Penilaian otentik
- Penilaian diri
- Penilaian berbasis portofolio
- Ulangan
- Ulangan harian
- Ulangan tengah semester
- Ulangan final semester
Model Penilaian menurut aspek (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
1. Sikap
1. Sikap
- Observasi
- Penilaian diri
- Penilaian antar kawan
- Jurnal catatan guru
2. Pengetahuan
- Tes tulis
- Tes lisan
- penugasan
3. Penilaian aspek keterampilan
- Praktik
- Penilaian projek
- Penilaian berbasis portofolio
Selengkapnya artikel ini berada pada tautan yang tersimpan di google drive di bawah ini.
Demikianlah terkait dengan model-model penilaian di kelas tinggi dan kelas rendah sekolah dasar. Semoga goresan pena ini bermnafaat bagi para penggunanya. Amin
0 Response to "Model-Model Evaluasi Di Kelas Rendah Dan Kelas Tinggi"
Posting Komentar