Makalah Media Pembelajaran Ips Di Mi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan insan mempunyai kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya. Pendidikan IPS pada tingkat  sekolah dasar memakai pendekatan secara terpadu / fusi. Hal ini diubahsuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berfikir abstrak.
Pengembangan pendidikan IPS tidak spesialuntuk diarahkan pada pengembangan kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan  sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam pendidikan IPS. Keterampilan mencari, memilih, mengolah dan memakai informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan berafiliasi dengan kelompok yang majemuk ialah aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak akan menjadi masyarakat negara yang dewasa dan berpartisipasi aktif di masa globalisasi ini.
Dalam pendekatan pembelajaran baru, istilah media dan sumber pembelajaran IPS digunakan secara bersamaan menjadi istilah yang tidak terpisahkan dan sering ditulis berdampingan menjadi media/sumber pembelajaran. Dalam pembelajaran IPS yang konvensional media pembelajaran lebih banyak dilihat sebagai masukana bagi guru untuk mempergampang memberikan materi pembelajaran. Adapun sumber berguru dianggap sebagai masukana untuk menyebarkan materi pembelajaran. Namun demikian, sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran, khususnya ICT (Information and Communication Technology), yaitu sangat susah untuk membedakan dengan tegas antara kedua istilah itu. Sebagai contoh, buku teks, peta, dan gambar tidak spesialuntuk berfungsi sebagai sumber melainkan juga sebagai media pembelajaran.
Media/sumber berguru itu bermacam-macam jenisnya. Agar media/sumber tersebut benar-benar sanggup digunakan dengan baik maka diharapkan keterampilan dalam memperoleh, membaca dan menggunakannya.

B.      Rumusan Masalah
  1. Apa Pengertian media pembelajaran?
  2. Apa Nilai media pembelajaran?
  3. Bagaimana Fungsi media pembelajaran?
  4. Apa saja Jenis-jenis media pembelajaran IPS di MI?
  5. Bagaimana Kriteria pemilihan media pembelajaran IPS di MI?
  6. Apa saja Sumber pembelajaran IPS di MI?

C.     Tujuan
  1. Mengetahui Pengertian media pembelajaran
  2. Mengetahui Nilai media pembelajaran
  3. Mengetahui Fungsi media pembelajaran
  4. Mengetahui Jenis-jenis media pembelajaran IPS di MI
  5. Mengetahui Kriteria pemilihan media pembelajaran IPS di MI
  6. Mengetahui Sumber pembelajaran IPS di MI










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Pembelajaran
            Media berasal dari bahasa latin ialah bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Makara media yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke peserta pesan. Dalam bahasa Arab, media yaitu wasaail ‘perantara’ atau pengantar pesan dari pengirim kepada peserta pesan[1].
            Menurut Gerlach dan Ely dalam bukunya Uus Ruswandi dan Badrudin (2008), bahwa apabila dipahami secara garis besar, media yaitu manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa bisa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah ialah media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses berguru mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
            Banyak batasan yang didiberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Assosiation of Education and Communication Technology / AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan akses yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi. Gagne, dalam bukunya Uus Ruswandi dan Badrudin menyatakan bahwa media yaitu banyak sekali jenis komponen dalam lingkungan siswa yang sanggup merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs beropini bahwa media yaitu segala alat fisik yang sanggup menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar[2].
            Kata “pembelajaran” yaitu terjemahan dari “instruction”, yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber drai kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan sanggup mempergampang siswa mempelajari segala sesuatu lewat banyak sekali macam media, menyerupai bahan-bahan cetak, aktivitas televisi, gambar, audio dan lain sebagainya, sehingga tiruana itu mendorong terjadinya perubahan kiprah guru dalam mengelola proses berguru mengaja, drai guru sebagai sumber berguru menjadi guru sebagai fasilitator dalam berguru mengajar. Hal ini menyerupai yang diungkapkan oleh Gagne dalam bukunya Wina Sanjaya (2008), yang menyatakan bahwa “instruction is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated”. Oleh alasannya yaitu itu berdasarkan Gagne, mengajar ialah bab dari pembelajaran (intruction), di mana kiprah guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengaransemen banyak sekali sumber dan kemudahan yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu[3]
            Pembelajaran yaitu sebuah proses komunikasi antara pelajar, pengajar, dan materi ajar. Jadi, media pembelajaran yaitu perantara atau pengantar sumber pesan pembelajaran kepada peserta pesan[4].

B.     Nilai Media
Menurut M. Basyirudin Usman dalam bukunya Uus Ruswandi dan Badrudin, bahwa penerapan media dlam proses pembelajaran mempunyai 8 nilai mudah sebagai diberikut:
1. Media sanggup mengatasi banyak sekali permasalahan yang di alami oleh siswa.
2. Media sanggup mengatasi permasalahan yang ada di ruang kelas.
3. Media memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan.
4. Media menghasilkan keragaman pengamatan.
5. Media sanggup menanamkan konsep dasar yang benar, realistis, dan konkret.
6. Media sanggup membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
7. Media sanggup membangkitkan harapan dan minat yang baru.
8. Media sanggup membeberkan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret hingga pada sesuatu yang abstrak[5].
C.  Fungsi Media Pembelajaran
            Peranan media yang semakin meningkat ini seringkali menimbulkan kekhawatiran di pihak guru. Guru takut apabila kedua fungsinya akan digeser oleh media pembelajaran. Kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi kalau guru memahami betul tentang kiprah dan kiprah yang sebenarnya. Memdiberikan bimbingan dan perhatian secara individual kepada para siswa yaitu kiprah penting yang selama ini belum dilaksanakan sepenuhnya.
            Secara umum media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai diberikut:
1. Memperjelas penyajian pesan semoga tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau mulut belaka)
2. Mengatasi keterbatan ruang, waktu, dan daya indra, misalnya:
     a. Objek yang terlalu besar sanggup digantikan dengan realita, gambar, film, bingkai, film, dan model.
     b. Objek yang kecil, sanggup dimenolong dengan proyektor mikro, film bingkai, film, dan gambar.
     c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, sanggup dimenolong dengan time lapse atau hight spedd photography.
     d. Kejadian atau insiden yang terjadi pada masa lalu, bisa ditampilkan kembali lewat rekaman film, video, film bingkai, photo, maupun secara verbal.
     e. Objek yang terlalu kompleks, contohnya mesin-mesin sanggup disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.
     f. Konsep yang terlalu luas (pegunungan berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) sanggup divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, dan gambar.
3. Sebagai media pendidikan yang sempurna dan bervariasi, sehingga sanggup mengatasi sifat pasif anak didik.
4. Menumbuhkan perilaku yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang tidak sama[6].


D.    Jenis - Jenis Media Pembelajaran IPS di MI
  1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual sebagaimana halnya media yang lain. Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke peserta pesan akses yang digunakan menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi siswa 
Symbol-simbol tersbut perlu dipahami benar artinya semoga proses penyampaiana pesan sanggup berhasil dan efisien selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarikdanunik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Ada banyak jenis media grafis diantaranya sebagai diberikut :
a.       Gambar/Foto
Gambar/foto yaitu media yang paling umum dipakai. Dia ialah bahasa yang umum, yang sanggup dimengerti da dinikmati dimana-mana. Oleh alasannya yaitu itu, pepatah cina yang menyampaikan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
Beberapa kelebihan media gambar/foto yaitu sebagai diberikut:
1.      Sifatnya konkret, gambar/ foto lebih realistic menawarkan pokok duduk kasus dibandingkan dengan media verbal semata.
2.      Gambar sanggup mengatasi batasan ruang dan waktu
E.      Sumber Pembelajaran IPS di MI
1. Media Sebagai Sumber Pembelajaran
Pada dasarnya siswa mempunyai minat (sense of interest) dan dorongan ingin melihat kenyataan (sense of reality). Mengingat materi pembelajaran IPS lebih banyak memuat informasi maka upaya mengembangkan  kedua potensi siswa tersebut, guru dituntut mempunyai kreativitas dalam mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan sumber pembelajaran yang menunjang kegiatan berguru mengajar.
Media sebagai sumber pembelajaran erat kaitannya dengan kiprah guru sebagai perantara dan fasilitator. Sebagai mediator, guru hendaknya mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan alasannya yaitu media pendidikan ialah alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses berguru mengajar. melaluiataubersamaini demikian media pendidikan ialah dasar yang sangat diharapkan yang bersifat melengkapi dan ialah bab integral dalam proses berguru mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Guru tidak cukup spesialuntuk mempunyai pengetahuan tentang media, tetapi juga harus mempunyai keterampilan menentukan dan memakai serta mengusahakan media dengan baik. Memilih dan memakai media harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, penilaian dan yang lebih utama sanggup memperlancar pencapaian tujuan serta menarikdanunik minat siswa. Sebagai mediator, guru pun menjadi perantara siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan sehingga guru pun dituntut untuk mempunyai keterampilan tentang komunikasi dan diberinteraksi. Sehingga siswa dikembangkan kemampuannya dalam diberinteraksi dengan lingkungannya.
2. Kelas Sebagai Sumber Belajar
Pada dasarnya pengelolaan kelas ialah suatu rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan suasana kelas yang efektif bagi terselenggaranya kegiatan berguru mengajar, yang keberhasilannya akan bergantung kepada : tujuan pembelajaran, penerapan waktu, pengaturan ruang dan masukana berguru serta pengaturan kegiatan berguru siswa.
Dalam hal ini, guru berperan sebagai pengelola kelas (learning manager) hendaknya mempunyai kemampuan untuk mengelola kelas sebagai lingkungan berguru yang sangat senang bagi siswa. Kelas sebagai sumber pembelajaran tidak terbatas pada pemeliharaan dan penciptaan suasana berguru yang efektif, melainkan juga sanggup dijadikan sebagai daerah festival hasil karya siswa. Kelas yang mempunyai patidakboleh atau festival hasil karya siswa sanggup menjadi daerah yang menarikdanunik dan sanggup memotivasi siswa untuk belajar. Melihat yaitu bab dari kegiatan belajar. Para siswa berguru melalui kegiatan mendengar, melihat, meraba, mencium dan berbuat. Hasil karya siswa yang baik akan mendorong  para siswa untuk memakai panca indera penglihatannya untuk berguru dengan membaca dan memanfaatkan hasil karya siswa tersebut.
3. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan sebagai sumber pembelajaran menuntut kreativitas guru untuk memanfaatkannya dan mengeliminasi kebiasaan mengajar yang rutinitas dan monoton. Terdapat empat jenis sumber pembelajaran yang sanggup dimanfaatkan dari lingkungan, yaitu: masyarakat, lingkungan fisik, materi sisa atau limbah dan insiden alam dan sosial. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir logis, sisitematis dan logis, alasannya yaitu dari lingkungan muncul banyak sekali fenomena yang menarikdanunik dan menantang bagi siswa, oleh alasannya yaitu itu guru dituntut mempunyai keterampilan ke dalam kelas dan atau membawa siswa ke luar kelas[7]. (Winataputra U. S., 2008)




           



[1] Uus ma badrudin hl. 9
[2] Perpus biru hl. 6
[3] Hal. 213 wina sanjaya
[4] Badrudin hal. 11
[5] Bdruidn hal. 15
[6] Bdrudin hl. 20
[7] http://agustianharis.wordpress.com/2010/11/29/pembelajaran-ips-di-sekolah-dasar/

Related Posts

0 Response to "Makalah Media Pembelajaran Ips Di Mi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel