Makalah Penelitian Tindakan

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ciri utama dari pada penelitian tindakan yaitu bertujuan untukmemperoleh penemuan yang  signifikan secara operasional sehingga dapat  dipakai ketikakebijakan dilaksanakan.Suatu penemuan yang menyatakan bahwa pembentukan modal pada suatu negara tidak berkembang lantaran kebiasaan menyimpan emas, bukanlah suatu kesimpulan yang operasional. Akan tetapi, suatu generalisasi dan kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan penerapan kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri lantaran ketakutan akan kesehatannvaadalah jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara langsung.
Dalam pengertian lain metode penelitian tindakan sanggup disebut juga sebagai  suatu penelitian yang dikembangkan bantu-membantu antara peneliti dan decision maker wacana variabel-variabel yang sanggup dimanipulasikan  dan sanggup segera dipakai untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.
Maka dalam hal ini pembahasan penelitian tindakan menjadi suatu hal pokok dalam pendidikan itu lantaran didalamnya ialah perjuangan untuk menginterpretasikan pada kegiatan yang mempunyai urgensi penilaian di masa yang akan hadir.
B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penyusun ingin mengkaji lebih dalam perihalMetode Penelitian Tindakan maka penyusun merumuskan duduk kasus sebagai diberikut:
1.      Apa pengertian penelitian tindakan?
2.      Sebutkan ciri-ciri penelitian tindakan !
3.      Sebutkan rujukan penelitian tindakan !
4.      Sebutkan tujuan dari penelitian pindakan !
5.      Sebutkan kesukaran dari pelaksanaan penelitian tindakan !
6.      Bagaimana Landasan Penelitian Tindakan?
7.      Sebutkan langkah-langkah penelitian tindakan !
C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini mempunyai tujuan penulisan dan tujuan penulisannya yaitu :
1.      Pengertian penelitian tindakan
2.      Ciri-ciri penelitian tindakan
3.      misal penelitian tindakan
4.      Tujuan penelitian tindakan
5.      Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan
6.      Landasan Penelitian tindakan
7.      Langkah-langkah penelitian tindakan






















BAB II
PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH)
A.       Pengertian Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan yaitu penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan duduk kasus pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akhir tindakannya, untuk kemudian didiberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau pembiasaan dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan ini di kalangan pendidikan sanggup diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research atau bila yang melaksanakan tindakan yaitu kepala sekolah atau pimpinan lain maka tetap saja disebut penelitian tindakan.
Dalam kaitannya dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas, di situ terdapat tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu :
·           Penelitian yang berarti menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan memakai cara-cara dan hukum metodologi tertentu untuk memperoleh data atau isu yang bermanfaa untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarikdanunik minat dan penting bagi peneliti.
·           Tindakanyang menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
·           Kelas - dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah usang dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, mendapatkan pelajaran yang sama dari guru yang sama juga.



Dalam pengertian lain metode penelitian tindakan sanggup disebut juga sebagai  suatu penelitian yang dikembangkan bantu-membantu antara peneliti dan decision maker wacana variabel-variabel yang sanggup dimanipulasikan  dan sanggup segera dipakai untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.  Peneliti decision maker  bantu-membantu menentukan masalah, menciptakan  desain serta melaksanakan program-program tersebut.
Ciri utama dari penelitian tindakan yaitu tujuannya untuk memperoleh penemuan yang  signifikan secara operasional sehingga dapat  dipakai ketika
kebijakan dilaksanakan. Suatu penemuan yang menyatakan bahwa pembentukan modal pada suatu negara tidak berkembang lantaran kebiasaan menyimpan emas, bukanlah suatu kesimpulan yang operasional. Akan tetapi, suatu generalisasi dan kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan penerapan kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri lantaran ketakutan akan kesehatannva, yaitu jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara langsung.
Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang didasarkan pada observasi adil pada masa kini untuk memecahkan masalah-masalah baru, serta simpel dan nyata dalam kegiatan-kegiatan kerja. Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan sanggup mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya penemuan dan bekerja dengan on the spot experimentation. Validitas internal dan eksternal dari penelitian tindakan secara relatif lemah, lantaran sample kurang representatif masih dibenarkan, demikian juga kontrol terhadap variabel bebas tidak terlalu ditekankan.
Penelitian tindakan yang bertujuan mempersembahkan penemuan-penemuan yang praktis, kurang mempersembahkan bantuan terhadap ilmu pengetahuan.







B.       Pengertian Penelitian Tindakan Menurut Beberapa Ahli
Menurut Kemmis (1988) bahwa penelitian tindakan yaitu suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan daypikir praktik sosial.
Kemmis dan Taggar (1988)dalam Zuriah (2003: 54) menyatakan juga bahwa penelitian tindakan yaitu suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan daypikir dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka terkena praktek dan terhadap situasi kawasan dilakukan praktek-praktek tersebut.
Menurut Arikunto (2002: 18) penelitian tindakan yaitu penelitian wacana hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok samasukan, dan karenanya pribadi sanggup dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Selanjutnya Zuriah (2003: 54) mengemukakan bahwa penelitian tindakan menekakan pada kegiatan (tindakan) dengan mengujicobakan suatu wangsit ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro yang diharapkan kegiatan tersebut bisa memperbaiki, meningkatkan kualitasdan melaksanakan perbaikan sosial.
Menurut Mc Cutcheon dan Jung (1990: 148) dalam jurnal Alternative Perspectives on Action Research Theory into Practice, mengemukakan bahwa :
“Action  research  is  characterized  as  systemic  inquiry  that  is  collective, collaborative,  self-reflective, critical, and undertaken by  the participants of the  inquiry.  The  goals  of  such  research  are  the  understanding  of  practice and  the  articulation  of  a  rationale  or  philosophy  of  practice  in  order  to improve practice” (McCutcheon dan Jung, 1990:148).
Atau Penelitian tindakan dicirikan sebagai penyelidikan sistemik yang bersifat kolektif,kolaboratif, self-reflektif, kritis, dan dilakukan oleh para penerima penyelidikan. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu pemahaman praktek dan artikulasi dari suatu pemikiran atau filsafat praktek dalam rangka untuk meningkatkan praktek”
Apabila dihubungkan antara penelitian dan tindakan, maka sanggup kita lihat kekerabatan antara penelitian dan tindakan yang dilaksanakan sebagai diberikut :
1.        Penelitian dan tindakan terpisah sama sekali. Penelitian menentukan masalahnya sendiri dan pelaksanakan tindakan simpel melaksanakan kegiatanya sendiri pula dimana kedua mereka mempunyai tujuan yang tidak sama. Jika ada obrolan antara peneliti dan kaum praktisi maka obrolan ini bukan disengaja.
2.        Terdapat interdependensi antara tindakan dengan penelitian tetapi tindakan yang dilaksanakan oleh kaum praktisi tidak disambung dengan institusi penelitian namun spesialuntuk dipandui oleh penelitian. Misalnya, ada program penelitian wacana aktivitas peningkatan produksi pangan yang dilaksanakan oleh universitas wacana pemilikan dan produktivitas kemudian karenanya dipakai oleh Dinas atau Departemen Pertanian. Akan tetapi, Dinas/Depertemen Pertanian tidak mempunyai kontrol terhadap masalah, desain, dan sebagainya, kecuali Dinas/Departemen menginginkan adanya data atau kesimpulan dari penelitian tersebut.
3.        Program tindakan tidak bergantung dari penelitian tetapi penelitian bergantung atau berkenaan dengan tindakan praktisi. Penelitian berupaya untuk mengadakan penilaian terhadap tindakan dan biasanya para praktisi mendefinisikan duduk kasus dan meminta institusi penelitian untuk mereview tindakan tersebut. Dalam hal ini proyek penelitian bertujuan:
·         Menentukan efek peningkatan produksi dari peningkatan kegiatan PPL di desa.
·         Mengadakan penilaian terhadap koordinasi petugas-petugas dalam suatu kiprah bersama.
4.        Ada juga tindakan atau kegiatan dilaksanakan untuk kepentingan penelitian. Di sini aktivitas dan tindakan dilaksanakan untuk menguji hipotesis dan tindakan dilakukan demi kepentingan peneliitian. Misalnya peneliti ingin melihat efektivitas dari 3 metode memperkenalkan KB.
5.        Hubungan yang terakhir antara penelitian dan tindakan praktisi yaitu pro­gram tindakan dan penelitian dilaksanakan bantu-membantu oleh peneliti dan mengambil keputusan (decision maker), memilih masalah, membuat desain, dan bantu-membantu pula menciptakannya serta dilaksanakan dalam masyarakat. Penelitian yang demikian dinamakan penelitian tindakan atau action research.


C.       Ciri-Ciri Penelitian Tindakan
1.      Praktis dan pribadi relevan untuk situasiaktual dalam dunia kerja.
2.      Menyediakan rangka kerja yang teratur untuk pemecahan duduk kasus dan perkembangan-perkembangan gres yang lebih baik baik daripada cara pendekatan impresiontik dan fragmentaris. Teknik penelitian ini juga empiris dalam artian bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi nyata dan data terkena tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.
3.      Fleksibel dan adaktif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
4.      Walaupun berusaha agar sistematis, namun penelitian tindakan belum sempurnanya ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya yaitu lemah. Tujuannya situsional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil. Karena itu, hasil-hasilnya walaupun berkhasiat untuk dimensi praktis, namun tidak secara pribadi memdiberi derma kepada ilmunya.

D.      misal Penelitian Tindakan
Suatu aktivitas inservice pembinaan melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah untuk menyusun aktivitas penjajagan dalam upaya pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; untuk memecahkan duduk kasus apatisme dalam penerapan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.

E.     Tujuan Penelitian Tindakan
Tujuan dari penelitian tindakan berjenis-jenis, tetapi secara umum sanggup dijabarkan tujuan-tujuannya yaitu sebagai diberikut :
·         Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau kegiatan yang sudah dibuat.
·         Untuk mempersembahkan keterangan yang sanggup dipakai sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan hadir.
·         Untuk membenarkan penundaan agresi dan  tidak mengambil tindakan apapun.
·         Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan aktivitas ke arah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari aneka macam alat untuk mencapai tujuan.
Karena secara umum, penelitian tindakan ditujukan untuk membuat perubahan, maka hal-hal yang ingin diteliti akan berkisar di sekitar duduk kasus perubahan, seperti:
1.      Apakah yang sudah berubah?
2.      Seberapa jauh perubahan tersebut sudah terjadi?
3.      Bagaimana dan berapa cepatnya perubahan ter ebut terjadi?
4.      Kondisi bagaimana terdapat sebelum dan setelah terjadi perubahan?
5.      Apa yang terjadi selama masa transisi?
6.      Stimulus-stimulus apakah yang sudah merangsang perubahan?
7.      Melalui mekanisme apa perubahan terjadi?
8.      Apa yang menjadikan terdapatnya stabilisasi pada titik-titik tertentu dalam perubahan yang terjadi?
9.      Dapatkah arah perubahan diketahui?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka sanggup ditelusuri masalah-masalah yang khas yang ingin dipelajari dengan memakai penelitian tindakan. Masalah serta serius penilaian akan berkisar kepada hal diberikut :
1.      Dampak dari aktivitas terhadap objek (perorangan, kelompok, masyarakat, intitusi dan terhadap pembawa-pembawa perubahan sendiri).
2.      Besarnya efek aktivitas terhadap objek yang dituju, termasuk jumlah mereka yang sudah dipengaruhi oleh aktivitas dan derajat efek atas mereka.
3.      Waktu yang diharapkan untuk membawa efek atau untuk sanggup melihat dampaknya.
4.      Pengukuran terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan, baik sebelum aktivitas diadakan maupun setelah aktivitas diadakan. Perbedaan antara ukuran sebelum dan setelah ialah dampak dari pro­gram.
5.      Mengenal dan mengadakan identifikasi terhadap insiden serta proses yang ambil penggalan antara sebelum dan setelah dilakukan pengukuran-pengukuran.
6.      Analisis materi atau isi substansial dari program, menyerupai pengadaan komponen dan bagaimana komponen ini bekerjasama satu dengan lain dan bekerjasama dengan tujuan aktivitas sanggup dibuat. Misalnya, jikalau tujuan yaitu untuk meningkatkan produksi padi, maka isi dari bahan-bahan untuk meningkatkan produksi dalam aktivitas harus menunjang duduk kasus di atas.
7.      Aspek-aspek aktivitas yang menyangkut organisasi, struktur serta aspek operasional dipelajari, menyerupai bagaimana aktivitas dilaksanakan, oleh siapa, dan dengan metode apa.
8.      Kajian wacana faktor-faktor yang mempengaruhi dikala pembaharuan dilakukan, termasuk vang mempengaruhi pembuat pembaharuan sendiri, serta dari objek sendiri sehingga aktivitas tersebut dilaksanakan.
9.      Pengamatan dan analisis terhadap arah dari perubahan yang terjadi dan dihubungkan dengan tujuan dari program. Konsekuensi-konsekuensi dari pro­gram, baik langsung, tidak langsung, yang diharapkan dari aktivitas dianalisis dan dibtrikan iztterpretasi dalam hubungannya dengan tujuarr aktivitas dan implikasinya.

F.     Kesukaran Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kesuilitan-kesusahan pelaksanaan penelitian tindakan sanggup mencakup beberapa aspek dua hal, yaitu kesusahan dalam mengadakan penilaian serta kesusahan dalam koordinasi antara peneliti dan pelaksana kegiatan serta pelaksanaan program.
a.      Kesukaran evaluasi
Ada kalanya tidak diperoleh efek yang sanggup diobservasikan atau beda yang nyata antara kelompok-kelompok di mana dilaksanakan aktivitas lantaran tidak ada kontrol untuk mernbuat hal-hal lain di luar aktivitas tidak berubah. Kesukaran analisis serta penilaian juga disebabkan oleh kurangnya dokumentasi yang sistematik dan hati-hati dengan program, baik dikala dimulai, asal permintaan program, modifikasi, dan sebagainya.
Kadangkala stimulus terlalu lemah relatif terhadap faktor-faktor lain yang terjadi di luar program, yang mana kadangkala bekerjasama dengan jangka waktu yang terlalu pendek untuk mengevaluasi hasil.Juga lantaran waktu yang terlalu pendek untuk mengevaluasi hasil.Juga lantaran adanya sifat "mengamati langsung" oleh peneliti terhadap insan yang melaksanakan dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan perubahan itu sendiri, maka dampak yang diperlihatkan tidak murni lagi.

b.      Kesukaran kerja sama
Pada pelaksanaan penelitiantindakan ini perlu sekali adanva kolaborasi antara si peneliti dengan si pelaksana kegiatan/decision maker, maka di sana-sini terdapat kesukaran-kesukaran, antara lain sebagai diberikut :
·         Sukar untuk membuktikan apakah proyek tersebut suatu penelitian atau suatu aktivitas tindakan, sehingga sukar menentukan siapa yang akan ialah pengambilan keputusan dalam kegiatan tersebut.
·         Adanya ketergantungan antara peneliti dan pelaksana program, sedangkan kedua pihak mempunyai profesi serta orientasi dan perbedaan dalam deskripsi pekerjaan, serta sistem "rewarding" menciptakan pelaksanaan penelitian tindakan relatif sukar.
·         Ketentuan-ketentuan serta requirement yang interdisiplin dari penelitian tindakan (antara mahir antropologi dengan mahir pertanian, dan sebagainya) membuat penelitian tindakan ialah satu penelitian N7 ang meng­hendaki kolaborasi yang utuh.

G.    Landasan Penelitian tindakan
Ada dua teori yang melandasi penelitian tindakan yaitu teori penelitian tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis.
Teori penelitian tindakan kritis mempersembahkan perhatian pada pencerahan, membebaskan individu dari hukum ketat, kebiasaan,birokrasi, berpartisipasi secara demokratis dalam proses reformasi.
Teori ini ialah penggalan dari teori pascamodern yang memandang kebenaran itu telatf, kondisional dan situasional, pengetahuan dihasilkan oleh penelitian terlampau.
Ada 4 nilai dasar penelitian tindakan, yaitu :
·      demokrasi,
·      kesamaan,
·      kebebasan,
·      peningkatanperbaikan.
Penelitian tindakan simpel lebih menekankan perbuatan atau tindakan, akad untuk terus mengadakan perbaikan penentuan keputusan didasarkan atas pengalaman sendiri dan kondisi setempat. Penelitian tindakan hendaknya menjadi kegiatan sehari-hari :
1) Pahami konsep penelitian tidakan,
2) hitung berapa penelitian tindakan yang sudah dilakukan,
3) lakukan penelitian tindakan dan yakin upaya anda itu berharga,
4) Kerjakan tindakan penelitian yang bermanfaa bagi siswa masyarakat, dan yakin penelitian tindakan yang anda lakukan tidak ada dapak negatif,
5) bila adabelum sempurnanya segera perbaiki,
6) minta menolongan kepada mitra profesioanl.

H.    Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan
Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini mencakup perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan refleksi/ penilaian (reflecting). Keempat langkah tersebut sanggup dilihat dari skema diberikut ini:
 


Dari gambar tersebut, sanggup kita ketahui bahwa dari langkah-langkah tersebut sanggup menjadi satu siklusartinya, siklus dari keempat langkah tersebut sanggup berulang tetapi Siklus sanggup berhenti bila peneliti sudah merasa puas akan hasil yang dicapainya.
Dalam Nazir (1988: 97-98) dikemukakan langkah-langkah pokok dalam penelitian tindakan sebagai diberikut:
1.      Rumusan duduk kasus dan tujuan penelitian bantu-membantu antara peneliti dan pekerja simpel dan decision maker.
2.      Himpun data yang tersedia wacana hal-hal vang bekerjasama dengan duduk kasus ataupun metode-metode dengan melaksanakan studi kepustakaan.
3.      Rumuskan hipotesis serta seni administrasi pendekatan dan memecahkan masalah.
4.      Buat desain penelitian bantu-membantu antara peneliti dengan pelaksana aktivitas serta rumuskan prosedur, alat, dan kondisi pada mana penelitian tersebut akan dilaksanakan.
5.      Tentukan kriteria evaluasi, metode pengukuran, serta metode-metode analisis yang digunakan.
6.      Kumpulkan data, analisis, diberi interpretasi, serta generalisasi dan masukan­masukan.
7.      Laporkan penelitian dengan penulisan ilmiah.


BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Penelitian tindakan yaitu penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan duduk kasus pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akhir tindakannya, untuk kemudian didiberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau pembiasaan dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Praktis dan pribadi relevan untuk situasiaktual dalam dunia kerja. Menyediakan rangka kerja yang teratur untuk pemecahan duduk kasus dan perkembangan-perkembangan baru, yang lebih baik baik daripada cara pendekatan impresiontik dan fragmentaris. Kemudian Fleksibel dan adaktif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
Tujuannya situsional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil.
Suatu aktivitas inservice pembinaan untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah, untuk menyusun aktivitas penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; untuk memecahkan duduk kasus apatisme dalam penerapan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.
Tujuan penelitian Tindakan
  • Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau kegiatan yang sudah dibuat.
  • Untuk mempersembahkan keterangan yang sanggup dipakai sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan hadir.
  • Untuk membenarkan penundaan agresi dan tidak mengambil tindakan apapun.
  • Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan aktivitas ke arah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari aneka macam alat untuk mencapai tujuan.
Kesulitan-kesusahan pelaksanaan penelitian tindakan sanggup mencakup beberapa aspek dua hal, yaitu kesusahan dalam mengadakan penilaian serta kesusahan dalam koordinasi antara peneliti dan pelaksana kegiatan serta pelaksanaan program.
Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini mencakup perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan refleksi/ penilaian (reflecting).

                                               



DAFTAR PUSTAKA

Furchan Arif, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar. Yogyakarta : 2007.
Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta : 2003.
artikelmateri2.blogspot.com/search?q=konsep-dan-jenis-penelitian

Sugoyono,  Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta Bandung, Bandung : 2012.
Setyosari,Pungoi, Metode Penelitian dan Pengembangan, Kencana, Jakarta : 2010.



Related Posts

0 Response to "Makalah Penelitian Tindakan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel