Makalah Seni Administrasi Pembelajaran Tematik
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tematik ialah pembelajaran yang melibatkan sebuah tema yang diangkat dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Walaupun sudah usang diterapkan ada banyak kebingungan dari para guru yang mengajarkannya di lapangan terkena bagaimana bahwasanya taktik dalam menjalankan pembelajaran tematik
Suatu kondisi aktual dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sebagian besar siswa masih belum berguru pada waktu guru mengajar. Para guru belum sepenuhnya menggali potensi dirinya sehingga sebagian siswa belum bisa mencapai kompetensi individual secara optimal yang diharapkan untuk mengikuti pelajaran lanjutan.
Jadi dalam perjalanan menerapkan Pembelajaran Tematik , dirasakan ada beberapa kendala. yang membuat tidak lancarnya KBM, maka untuk melaksanakannya di perlukan Strategi Pembelajaran Tematik supaya Pembelajaran Tematik sanggup diterapkan dengan benar, sehingga kesannya bisa optimal.
- Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu sebagai diberikut:
1. Bagaimana pembagian terstruktur mengenai taktik pembelajaran tematik?
2. Bagaimana pemilihan taktik pembelajaran tematik?
3. Bagaimana tahap pelaksanaan pembelajaran tematik?
4. Bagaimana rancangan pelaksanaan pembelajaran tematik?
- Tujuan Masalah
Tujuan persoalan dari rumusan persoalan di atas adalah:
1. Mengetahui pembagian terstruktur mengenai taktik pembelajaran tematik.
2. Mengetahui pemilihan taktik pembelajaran tematik.
3. Mengetahui tahap pelaksanaan pembelajaran tematik.
4. Mengetahui rancangan pelaksanaan pembelajaran tematik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Strategi Pembelajaran Tematik
Strategi pembelajaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran secara kongkrit yang harus dilakukan siswa dalam diberinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber berguru untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, dan kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
Wina Senjaya mengemukakan bahwa taktik pembelajaran ialah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa supaya tujuan pembelajaran sanggup dicapai secara efektif dan efisien.[1]
J.R David sebut bahwa dalam taktik pembelajaran terkandung makna perencanaan, artinya bahwa taktik intinya masih bersifat konseptual wacana keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dick dan Carey (1985) mengemukakan bahwa suatu taktik pembelajaran menerangkan komponen-komponen umum dari suatu set materi pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan dipakai bersama bahan-bahan tertentu untuk menghasilkan hasil berguru tertentu pada peserta didik. [2]
Komponen set materi dan mekanisme yang akan dalam pembelajaan, Dick dan Carey (1995) sebut lima komponen utama yaitu:
1. Kegiatan pembelajaran,
2. Penyajian informasi,
3. Pertisipasi mahasiswa ,
4. Tes, dan
5. Tindak lanjut.
Sedangkan Gagne dan Briggs (1979) sebut sembilan urutan kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Memdiberikan motivasi atau menarikdanunik perhatian,
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada mahasiswa,
3. Mengingatkan kompetensi prasyarat,
4. Memdiberi stimulus yang behubungan dengan masalahtopik, konsep,
5. Memberi petunjuk cara mempelajari,
6. Menimbulkan penampilan mahsiswa,
7. Memdiberi umpan balik,
8. Menilai penampilan mahasiswa, dan
9. Memdiberi kesimpulan.
Senada dengan pendapat diatas, Suciati dan Irawan (1993: 45) mengajukan sembilan kejadian pembelajaran untuk memmenolong proses berguru dalam peserta didik, sebagai diberikut:
a. Menimbulkan minat dan memusatkan perhatian siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, guah, pertentangan atau kompleks.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran supaya siswa sanggup memahami apa yang diharapkan dari dirinya.
c. Mengingat kembali konsep/prinsip atau informasi yang sebelumnya pernah dipelajari untuk sanggup mempelajari matei gres dengan baik.
d. Menyampaikan materi pelajaran dengan memakai contoh, aksentuasi untuk menandakan perbedaan atau belahan yang penting, bik secara verbal maupun non verbal.
e. Memdiberikan bimbingan berguru melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing proses atau berpikir siswa.
f. Memperoleh unjuk kerja siswa terhadap apa yang dipelajari.
g. Memdiberikan umpan balik wacana kebenaran pelaksanaan tugas.
h. Mengukur mengevaluasi hasil berguru siswa melalui pemdiberian kiprah atau melaksanakan suatu tugas.
i. Memperkuat restensi dengan berkali-kali latihan memakai prinsip yang dipelajari dalam konteks yang tidak sama, dan transper berguru dengan meningkatkan perbedaan antara situai waktu berguru dengan situasi transfer.
Baca Juga
Pendapat lain yang juga berkaitan dengan taktik pembelajaran, dikemukakan oleh turney. Turney (1981) mengklasifikasi 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap sangat berperan dalam kebrhasilan kegiatan berguru mengajar. Kedelapan keterampilan dasar mengajar tersebut adalah: keterampilan bertanya, keterampilan memdiberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menerangkan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dari pandangan beberapa hebat menyerupai yang dikemukakan di atas, nampaknya mereka setuju bahwa taktik pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara sistematis, sehingga isi pelajaran sanggup dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Di dalamnya terkandung empat pengertian sebagai diberikut:
1) Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam memberikan isi pelajaran kepada siswa.
2) Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa supaya terjadi proses berguru secara efektif dan efisien.
3) Media pembelajaran, yaitu peralatan dan materi pembelajaran yang dipakai pengajar dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4) Waktu yang dipakai oleh pengajar dan siswa dalam menuntaskan setiap langkah dalam keggiatan pembelajaran.
Strategi pembelajaran ialah perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.[3]
Urutan kegiatan secara garis besar terdiri dari kegiatan pertama, kegiatan inti, kegiatan penutup. Masing-masing kegiatan akan dipakai serangkaian metode pembelajaran. Ada beberapa alternatif yang sanggup dipakai pada pembelajaran kelas pertama, artinya pada usia dan kondisi anak kelas pertama. Alternatif maetode antara lain sanggup diklarifikasiakan sebagain diberikut:
1. Pembelajaran langsung, dengan metode ceramah,tanya jawaab, demontrasi, tes dan drill.
2. Pembelajaran tidak pribadi dengan inkuiri, studi kasus,pemecahan persoalan ,peta konsep.
3. Pembelajaran interaksi dengan metode diskusi kelas,diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
4. Pembejaran mandiri, dengan metode pekerjaan rumah, projek penelitian, berguru berbasis komputer.
5. Belajar berguru melalui pengalaman, dengan bermain peran, observasi/survey,simulasi.
Biasanya metode dipakai melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam taktik yang berfariasi, artinya penetapan metode sanggup divariasikan melalui taktik yang tidak sama tergantung pada tujuan yang dicapaai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
Mengingat yang akan dikembangkan yaitu pembelajaran PAKEM, maka metode yang akan diplih yaitu metode yang sanggup memotivasi siswa siswi untuk aktif dan kreatif dengan asih dipertimbangkan keefektifan an dalam suasana yang sangat bahagia. Untuk supaya siswa siswi banyak mengingat apa yang sudah dipelajari, maka siswa siswi didiberi banyak peluang untuk membaca, mendengar, melihat, mempraktekkan dan mendiskusikan materi pembelajaran.[4]
Untuk menyusun taktik yang benar maka harus dikenal beberapa spesifikasi Pembelajaran Tematik sebagai diberikut, diantaranya
1. Ciri-Ciri
Sesuai dengan perkembangan fisik dan mental siswa pembelajaran pada tahap ini haruslah memiliki ciri-ciri sebagai diberikut, diantaranya:
a. Berpusat pada anak
b. Memdiberikan pengalamana langsung
c. Menyajikan konsep dari banyak sekali mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran
d. Hasil pembelajaran sanggup berkembang sesuai dengan minat , dan kebutuhan anak
2. Kekuatan
Pembelajaran Tematik memiliki kekuatan sebagai diberikut, diantaranya:
a. Pengalaman dan kegiatan berguru yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
b. Hasil berguru akan bertahan lebih usang lantaran lebih berkesan dan bermakna
c. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
d. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
3. Manfaat
melaluiataubersamaini memakai tema, kegiatan pembelajaran akanmendorong beberapa hal bermanfaa sebagai diberikut, diantaranya:
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
b. Siswa sanggup mempelajari pengetahuan dan membuatkan banyak sekali kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
d. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak
e. Anak lebih mencicipi manfaat dan makna berguru lantaran materi disajikan dalam konteks tema yang jelas
f. Anak lebih agresif berguru lantaran mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata, contohnya bertanya, menceritakan, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembanglcan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain
g. Guru sanggup menghemat waktu lantaran mata pelajaran yang disajikan secara terpadu sanggup dipersiapkan sekaligus dan didiberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya sanggup dipakai untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan[5]
Dalam hal ini, taktik pembelajaran tematik dimaksudkan untuk mengoptimalkan penerapan tiruana potensi yang dimiliki olleh anak didik, sehingga tiruana anak didik sanggup mencapai hasil berguru yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.[6]
B. Pemilihan Strategi Pembelajaran Tematik
sepertiyang yang sudah dikemukakan di atas, bahwa taktik pembelajaran ialah perpaduan banyak sekali kegiatan, melibatkan penerapan media dan pengaturan tahapan dan tahap untuk setiap langkah. Oleh lantaran itu, dalam menentukan taktik pembelajaran perlu dilakukan pemilihan dan disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Pemilihan taktik pembelajaran paling tidak didasarkan pada dua argumentasi. Pertama, taktik yang disusun didukung dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran. Kedua, taktik yang disusun menunjukkn efektifitas dalam membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran menyerupai yang telh diputuskan. Argumentasi ini diharapkan lantaran di dalam pembelajaran dipahami bahwa: “tidak tiruana materi cocok dengan metode, tidak tiruana materi cocok untuk tiruana media, tidak tiruana pelajaran memerlukan seluruh urutan kegiatan pembelajaran tergantung pada karakteristik siswa dan jenis sikap yang ada dalam tujuan pembelajaran”. melaluiataubersamaini demikian dalam menentukan taktik pembelajaran diharapkan pemilihan, dan sedapat mungkin disusun menurut alasan-alasan yang bersifat rasional.[7]
Dalam pemilihan taktik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penerapan metode dan faktor-faktor dalam menentukan metode. Prinsip-prinsip penerapan metode antara lain: efektif dan efisien, dipakai secara bervariasi, dipakai dengan memadukan beberapa metode. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan metode pembelajaran, antrara lain:
1. Tujuan pembelajaran /indikator dan kompetensi dasar.
2. Tema pembelajaran
3. Kondisi siswa (kemampuan siswa siswi,jumlah siswa siswi )
4. Waktu
5. Fasilitas yang ada
Penentuan metode juga ditentukan pada kegiatan mana metode tersebut akan digunakan. Hal ini disebabkan lantaran masing-masing kegiatan memiliki tujuan yang tidak sama. Kegiatan pertama bertujuan untuk:
1. Menseriuskan perhatian siswa siswi dan membuat ketertariakan
2. Merangsang pikiran siswa siswi
3. Mengungkapakan pengalaman pertama yang dimliki siswa siswi
4. Memotivasi siswa siswi mempelajari materi
5. Memahami tujuan pembelajaran
6. Mengingatkan pada komitmen kelas[8]
C. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan memakai tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembuka/pertama/penlampauan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan yaitu kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10% waktu pelajaran yang disediakan, kegiatan inti lebih kurang 80% dari waktu pelajaran .yang disediakan, sedangkan kegiatan epilog deilaksanakan dengan alokasi waktu lbih kurang 10-5% dari waktu pelajaran yang disediakan.
Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik yang akan dijelaskan intinya ada tiga tahap utama kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) Kegiatan pertama/pembukaan/penlampauan
Kegiatan ini terutama dilakukan untuk membuat suasana pertama pembelajran untuk mendorong siswa menseriuskan dirinya supaya mampumengikuti proses pembelajaran dengan baik, dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa supaya secara mental siap mempelajari pengetahuan , keterampilan, dan sikap baru.
Sifat dari kegiatan pembukaan yaitu kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini sanggup dilakukan penggalian anak wacana tema yang akan disajikan. Beberapa pola kegiatan yang sanggup dilakukan yaitu berdoa sebelum belajar, menceritakan, kegiatan fisik/ jasmani dan menyanyi.
2) Kegiatan inti/ penyajian
Dalam kegiatan ini diseriuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis, dan hitung. Penyajian materi pembelajaran dilakukan dengan memakai banyak sekali strategi/ metode yang bervariasi dan sanggup dilakukan secara klasikal, kelompok kecil atau perorangan.
Kegiatan pengajaran dalam penyajian bahan, diharapkan mempersembahkan pola benda atau kegiatan yang relevan dan terdapat dalam kehidupan siswa. misal yang relevan sanggup berbentuk uraian lisan, goresan pena media audio visual, poster, benda aktual dn sebagainya. Uaraian dan pola ini ialah gejala dan kondisi berguru yang merangsang siswa untuk mempersembahkan respon terhadap isi pelajaran yang sedang dipelajari.
Disamping kegiatan-kegiatan menyerupai yang disebutkan di atas, juga diharapkan tes. Latihan yang dilakukan oleh siswa diikuti oleh bimbingan dan koreksi atas kesalah yang dibuatnya serta petunjuk cara memperbaikinya dari pengajar. Latihan ini diulang seperlunya hingga siswa sanggup menuntaskan dengan benar tanpa menolongan dari pengajar.
3) Kegiatan penutup/ final dan tindak lanjut
Sifat dari kegiatan epilog yaitu untuk menenangkan. Beberapa pola kegiatan epilog yang dapat dilakukan yaitu menyimpulkan/ mengungkapkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan, membaca ayat-ayat pendek Al-Quran, mendongeng, membaca cerita/ kisah-kisah teladan dari buku, pantomime, pesan-pesan moral, musik/ apresiasi musik.
Pada kegiatan epilog ini, sanggup pula diajuk tes dalam bentuk lisan, disamping untuk mengukur tingkat kemajuan siswa, tes ialah belahan dari keggiatan berguru siswa yang secara aktif mebuat respon. Hasil tes harus didiberitahukan kepada siswa, dan diikuti dengan penjelasan wacana kemajuan siswa. Hal ini penting artinya bagi siswa supaya proses berguru mengajar menjadi efektif, efisien dan sangat bahagia.
Kegiatan diberikut yang sanggup dilakukan pada belahan final pembelajaran yaitu tindak lanjut. Kegiatan ini dilakukan siswa sehabis melaksanakan tes formatif dan mendapat umpan balik. Siswa yang menandakan hasil baik dalam tes formatif sanggup meneruskan kegabian pelajaran selanjutnya atau mempelajari materi suplemen untuk memperdalam pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa yang mendapat hasil kurang dalam tes formatif harus mengulang isi pelajaran tersebut dengan memakai materi pembelajaran yang sama atau tidak sama. Petunjuk dari pengajar dilakukan siswa wacana apa yang harus ialah salah satu bentuk pemdiberian tanda dan menolongan kepada siswa untuk memperlancarkegiatan berguru selanjutnya.[9]
D. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memerlukan perencanaan dan pengorganisasian supaya sanggup berhasil dengan baik. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik, yaitu (1) menentukan tema, (2) mengorganisir tema, (3) mengumpulkan materi dan sumber, (4) merancang kegiatan dan proyek, dan (5) mengimplementasikan satuan pelajaran.[10]
Rancangan taktik pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran tematik intinya terbagi atas empat komponen utama, yaitu: waktu, urutan kegiatgua, pembelajaran, metode, dan media/bahan.
a. Komponen utama pertama: Waktu
Komponen keempat dalam taktik pembelajaran yaitu waktu, jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar untuk menuntaskan setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Jumlah waktu yang dipakai untuk mengajar, terbatas kepada waktu yang dipakai pengajar dalam pertemuan dengan siswa. Waktu untuk siswa yaitu jumlah waktu yang dipakai dalam pertemuan dengan pengajar ditambah dengan waktu yang dipakai untuk mengerjakan kiprah yang sehubungan dengan mata pelajaran di luar pertemuan dengan pengajar.
Menghtung jumlah waktu yang dipakai oleh pengajar penting artinya bagi pengajar sendiri dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Ia harus sanggup membagi waktu untuk setiap langkah dalam penlampauan, penyajian, dan penutup. Bagi setiap pengelola pendidikan, penghitungan jumlah waktu sanggup menyeimbangkan antara bongkahan materi /bahanpengajaran dengan waktu yang akan dipergunakan, supaya sanggup mengatur jadwal waktu pertemuan dan menentukan bobot dan jangka waktu kegiatan secara keseluruhan. Bagi siswa sanggup menjadi petunjuk dalam mengelola waktu belajarnya, demikian pula pada pengajar sanggup menjadi petunjuk dalam mengelola waktu mengajarnya.
b. Komponen utama Kedua: Urutan Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran terdiri atas komponen penlampauan, inti dan penutup. Setiap sub komponen tersebut terdiri atas beberapa langkah sebagai mana diuraikan pada tahap pelaksanaan pembelajaran tematik di atas. Subkomponen dari masing-masing urutan komponen kegiatan pembelajaran bersifat fleksibel pada setiap tema yang disajikan dalam pembelajaran tematik. Sub komponen ini tergantung pada waktu, kondisi kelas dan lingkungan kelas, tema dan tujuan yang akan disajikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
1. Sub komponen dari komponen penlampauan secara umum tergambar dalam tiga langkah, yakni:
- Penjelasan singkat wacana isi pelajaran dengan maksud siswa mendapat citra secara global wacana isi pelajaran yang akan dielajarinya,
- Penjelasan revaansi isi pelajaran gres dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang sudah dikuasainya atau relevansinya dengan pengalaman dan pekerjaan anak sehari-hari wacana tema yang disajikan, dan
- Penjelasan wacana tujuan pembelajaran
2. Sub komponen penyajian secara umum di dalamnya terdiri dari tiga pengertian pokok, yaitu: penyajian uraian, pemdiberian contoh, dan pemdiberian tes. Ketiga subkomponen ini, bentuk penyajiannya didasarkan pada tema dan pengalaman sehari-hari siswa.
Gambaan singkat dari subkomponen penyajian sanggup dijelaskan sebagai diberikut”:
a. Uraian yang dimaksud yaitu penjelasan wacana materi pelajaran atau prinsip, konsep dan mekanisme yang akan dipelajari siswa,
b. misal yaitu benda atau kegiatan yang terdapat dalam kehidupan siswa (bersifat positif atau negatif) sebagai wujud dari materi pelajaran yang sedang diuraikan (dalam bentuk uraian lisan, goresan pena atau dlam bentuk media),
c. Latihan yaitu kegiatan siswa dalam rangka menerapakan konsep, atau mekanisme yang sedang dipelajarinya (membaca, menulis dan berhitung) ke dalam praktik yang relevan dengan pekerjaan dan kehidupan bawah umur kelas pertama di sekolah dasar.
3. Sub komponen epilog adala sub komponen terakhir dalam urutan kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan langkah menyimpulkan, tes format (lisan atau tulisan) dan umpan balik, serta tindak lanjut.
c. Kompenen utama ketiga : Metode Pembelajaran
Salah satu komponen utama pada taktik pembelajaran di lur urutan kegiatan pembelajaran yaitu metode pembelajaran. Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memdiberi contoh, dan memdiberi tes) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk merancang taktik pembelajaran tematik, pengembang harus menentukan metode yang sesuai untuk setiap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, lantaran tidak tiruana metode pembelajaran sesuai untuk dipakai dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu, sesuai untuk tiruana tingkatan kelas (terutama di kelas pertama sekkolah dasar), sesuai untuk tiruana tema yang disajikan dalam pembelajaran tematik, antara lain ceramah, demonstrasi, penampilan, tes, simulasi, bermain peran, dan sebagainya.
d. Komponen utama keempat : Media/ Bahan Pembelajaran
Media yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada peserta pesan. Pengirim dan peserta pesan itu sanggup berbentu orang atau lembaga, sedangkan media tersebut sanggup berupa alat-alat elektonik, gambar, buku, benda nyata, dan sebagainya. Media yang dipakai dalam pembelajaran sanggup berguaka ragam. Pengembangan pembelajaran sanggup menentukan salah satu atau beberapa dintaranya untuk dipakai dalam menyusun taktik pembelajarannya.
Dalam proses pemilihan media pembelajaran, pengembangan sanggup mengidentifikasi beberapa media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, mempertimbangkan biaya yang diharapkan dalam pengadaan media, kesesuaian dengan metode pembelajaran, kesesuaian dengan abjad siswa, pertimbangan praktis, dan ketersediaan media tersebut di pamasukan.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut dimasukankan dalam pemilihan media, untuk meminimalisir kemungkunan hal-hal yang terjadi sebagai diberikut:
1) Tampak baik dalam perencanaan tetapi tidak berhasil diproduksi, lantaran terlalu mahal, atau susah diperoleh dan materi bakunya.
2) Diproduksi dengan kulaitas rendah lantaran keterbatasan materi dan pendanaan.
3) Tidak terbaik atau kurang digunakan, lantaran tidak sesuai dengan abjad siswa, tidak mudah unuk digunakan, atau tidak sesuai dengan tujuan dan metode pembelajaran.
Sebagai citra rancangan taktik pembelajaran tematik, sanggup dijelaskan bahwa strtegi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan, pengejaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien. Di dalam rancangan taktik pembelajaran terkandung empat pengertian sebagai diberikut:
1) Waktu yang dipakai oleh pengajar dan siswa dalam menuntaskan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
2) Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam memberikan isi pelajaran kepada siswa.
3) Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa supaya terjadi proses berguru secara efektif dan efisien.
4) Media / materi pembelajaran, peralatan dan materi pembelajaran yang dipakai pengajar dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.[11]
Dalam bentuk denah taktik pembelajaran tampak sebagai diberikut:
Waktu | Urutan Kegiatan Pembelajaran | Metode | Media/Bahan | |
| PENDAHULUAN | 1. Doa 2. Pemanasan 3. TPK | | |
| PENYAJIAN/INTI | 1. Uraian 2. misal 3. tes | | |
| PENUTUP | 1. menyimpulkan 2. tes formatif dan umpan balik 3. tindak lanjut | | |
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Strategi pembelajaran yaitu perpaduan dari urutan kegiatan, cara, pengorganisasian materi pelajaran dan siswa-siswa, peralatan dan materi serta waktu yang dipakai dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
Strategi pembelajaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran secara kongkrit yang harus dilakukan siswa-siswi dalam diberinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber berguru untukj menguasai kompetensi dasar dan indicator serta kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
Untuk menyusun taktik yang benar maka harus dikenal beberapa spesifikasi Pembelajaran Tematik sebagai diberikut, diantaranya Ciri-Ciri ,Kekuatan,dan Manfaat.
Adapun dalam pemilihan taktik pembelajaran, Faktor-faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
· Tujuan pembelajaran /indikator dan kompetensi dasar.
· Tema pembelajaran
· Kondisi siswa (kemampuan siswa siswi,jumlah siswa siswi )
· Waktu
· Fasilitas yang ada
Kemudian dalam Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik yang akan dijelaskan intinya ada tiga tahap utama kegiatan pembelajaran, yaitu:
· Kegiatan pertama/pembukaan/penlampauan
· Kegiatan inti/ penyajian
· Kegiatan penutup/ final dan tindak lanjut
Dan Rancangan taktik pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran tematik intinya terbagi atas empat komponen utama, yaitu: waktu, urutan kegiatan, pembelajaran, metode, dan media/bahan.
0 Response to "Makalah Seni Administrasi Pembelajaran Tematik"
Posting Komentar