Makalah Tematik Pemetaan Tema

Konsep Dasar Pemetaan Tema dalam Pembelajaran Tematik di MI
A. Latar Belakang Masalah
Istilah pembelajaran tematik sering disebut juga pembelajaran terpadu dan dipersamakan dengan integrated teaching and learning, integrated curriculum approach, a coherent curriculum approach. Konsep ini sudah usang di kemukakan oleh John Dewey sebagai upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa-siswi dan kemampuan pengetahuannya (Beans, 1993 dalam Sa’ud, dkk., 2006).
Pembelajaran Tematik ialah pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup mempersembahkan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema ialah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan, melaluiataubersamaini tema diharapkan akan mempersembahkan keuntungan. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep berguru sambil melaksanakan sesuatu. Oleh alasannya ialah itu, guru harus merancang pengalaman berguru yang akan mempengaruhi kebermaknaan berguru siswa. Pengalaman berguru menawarkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menimbulkan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat memmenolong siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian pemetaan tema itu?
2.Bagaimana cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik?
3.Bagaimana mengidentifikasi prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema?



C. Pengertian Pemetaan Tema dalam Pembelajaran Tematik
Adalah suatu acara untuk memperoleh citra secara menyeluruh dan utuh tiruana standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari aneka macam mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang di pilih. Dalam penentuan tema sanggup diputuskan sendiri oleh guru dan/atau bersama akseptor didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam tetapkan tema perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :
1.Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan akseptor didik.
2.Mulai dari yang tergampang menuju yang susah.
3.Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks
4.Dari yang aktual menuju ke yang abstrak.
5.Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri
peserta didik.
6.Ruang lingkup tema diadaptasi dengan usia dan perkembangan akseptor didik,
termasuk minat, kebutuhan akseptor didik, termasuk minat, kebutuhan, dan
kemampuannya.
D. Teknik Menentukan Tema dalam pembelajaran Tematik
Menurut Tim Puskur dari Departemen Pendididkan Nasional (2006) menentukan tema sanggup dilakukan dengan dua cara. Teknik pertama, guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Teknik kedua, guru tetapkan terlebih lampau tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut guru sanggup bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Yang menjadi permasalahan pokok kemudian ialah bagaimana menentukan tema yang sempurna sehingga sanggup mengikat tiruana mata pelajaran yang harus dikuasai akseptor didik. Dalam memadukan atau mengikat pelajaran-pelajaran menjadi satu tema perlu diperhatikan sarat-syaratnya :
1.      Tidak tiruana mata pelajaran harus dipadukan. ]
2.      Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
3.       Kompetensi dasar yang tidak sanggup dipadukan sanggup diajarkan tersendiri.
4.       Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain maupun bangkit sendiri.
5.      Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitun serta penanaman nilai-nilai moral
6.      Tema-tema yang dipilih diadaptasi dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan tempat setempat Jika syarat-syarat tersebut sudah diketahui, maka penentuan tema bisa dimulai dengan tahapan persiapan terlebih lampau berupa :
a. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
b. Penetapan Jaenteng Tema
c. Penyusunan Silabus
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
E. Prinsip Pengembangan dan Pemilihan Tema
Menurut Tim Pusat Kurikulum dari Departemen Pendididkan Nasional dalam tetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai diberikut :
1. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan akseptor didik
2. Dari yang tergampang menuju yang susah
3. Dari yang sederhana menuju yang kompleks
4. Dari yang aktual menuju ke yang abstrak.
5. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta didik
6. Ruang lingkup tema diadaptasi dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Paket 5 Konsep Dasar Pemetaan Tema
http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/22/pemetaan-pembelajaran-tematik/
artikelmateri2.blogspot.com/search?q=22/pemetaan-pembelajaran-tematik/" target="_blank">http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/22/pemetaan-pembelajaran-tematik/
KONSEP DASAR PEMETAAN TEMA
A.Pengertian Pemetaan Tema Dalam Pembelajaran Tematik
PEMETAAN TEMA ialah suatu acara untuk memperoleh citra secara menyeluruh dan utuh tiruana standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari aneka macam mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Pembelajaran tematik ialah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman pelajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.misal  Kegiatan untuk memperoleh citra secara menyeluruh dan utuh tiruana standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari aneka macam mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan ialah :
1. Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indicator
·         Dalam menyebarkan indikator perlu memperhatikan hal-hal diberikut :Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik akseptor didik.
·         Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
·         Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan sanggup diamati.
2. Menentukan tema
Dalam menentukan tema yang bermakna, kita harus memperhatikan dan mempertimbangkan pemikiran konseptual, pengembangan keterampilan dan sikap, sumber belajar, hasil berguru yang terukur dan terbukti, kesinambungan tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema, serta agresi nyata, antara lain :
·         Pemikiran konseptual, tema yang baik tidak spesialuntuk mempersembahkan fakta-fakta kepada siswa. Tema yang baik bisa mengajak siswa untuk memakai keterampilan berpikir yang lebih tinggi.
·         Pengembangan keterampilan dan sikap. apakah tema yang sudah disahkan bisa menyebarkan keterampilan siswa. Misalnya, keterampilan berfikir, berkomunikasi, sosial, eksplorasi, mengorganisasi, dan pengembangan diri. Pembentukan perilaku juga harus bisa di fasilitas dalam pilihan tema, menyerupai perilaku menghargai, percaya diri, kerja sama, komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, berempati, antusias, mandiri, jujur, menghormati dan toleransi.
·         Kesinambungan Tema. Kath Murdock (1998) dalam bukunya Clasroom Connection-Strategies for Integrated Learning menandakan bahwa tema yang baik bisa mengakomodasi pengetahuan pertama yang dimiliki siswa sebelum berguru wacana sesuatu yang baru. Pengetahuan pertama itu tentu sudah dipelajari siswa sebelumnya.
·         Materi Belajar Utama dan Tambahan. Materi dan sumber pembelajaran tematik biasa kita bagi menjadi dua sumber dan materi, yaitu utama dan tambahan. misal sumber atau materi berguru utama ialah para jago atau orang-orang yang memiliki profesi atau kompetensi dasar dalam bidang terentu, tempat-tempat yang bisa dipelajari, suasana berguru didalam kelas, lingkungan, komunitas, dan kesenian. Sedangkan musik, materi audio visual, literature, progam computer, dan internet ialah sumber materi pembelajaran perhiasan bagi siswa. melaluiataubersamaini demikian, pemlihan tema harus juga memperhatikan kesediaan kedua sumber berguru itu.
·         Terukur dan Terbukti, Guru juga perlu memperhatikan hasil pembelajaran apa yang akan siswa capai dalam pembelajaran tematik. Apa yang bisa siswa kerjakan dalam proses pembelajaran tematik. Perlu juga menunujukkan bukti-bukti itulah yang dinilai guru dan dicatat sebagai bukti bagaimana siswa menguasai tema yang diajarkan. Yang pada risikonya akan dijadikan materi penilaian dan laporan kepada orang bau tanah siswa.
·         Kebutuhan Siswa, dalam menentukan tema, guru perlu memperhatikan kebutuhan siswa. Apakah tema yang kita pilih bisa menjawaban kebutuhan siswa. secara kognitif, Gardner (2007 ) dalam bukunya Five Minds For The Future sebut bahwa insan pada kala informasi ini harus dibekali lima cara berfikir, yaitu : pikiran yang terlatih, terampil, dan disiplin, pikir mensintesis; pikiran mencipta; pikiran merespek, dan pikiran etis. Apakah tema yang dipilih sudah bisa membekali siswa dengan lima cara berfikir untuk masa depan. Kebutuhan siswa yang lain bisa juga dilihat melalui perkembangan psikologi (imajinasi), perkembangan motorik, dan perkembangan kebahasaan siswa.
·         Keseimbangan Pemilihan Tema. Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran terpadu ialah pembelajaran tematik. Dalam satu tahun pembelajaran biasanya siswa bisa mempelajari 5-6 tema. Para guru hendaknya bisa menentukan tema yang bisa mengakomodasi mata pelajaran bahasa, ilmu sosial, lingkungan, kesehatan, dan sains saja, tetapi tema-tema lain yang bervariasi.
·         Aksi Nyata. Pembelajaran tematik hendaknya tidak spesialuntuk menyebarkan pengetahuhan dan perilaku siswa, namun juga bisa membimbing siswa untuk melaksanakan agresi yang bermanfaa. Aksi yang dilakukan siswa akan memperkaya siswa dengan pengetahuan lain serta mempersembahkan dampak bagi kehidupan orang lain dan lingkungan dimana siswa hidup.
3. Identifikasi dan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator yang cocok untuk setiap tema sehingga tiruana kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.
B.Teknik Menentukan Tema
Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pembelajaran tematik didiberikan kepada anak kelas I – III MI. Pelaksanaan acara pembelajaran di MI kelas I – III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan mengakibatkan kurang menyebarkan anak untuk berpikir holistik.
Pembelajaran tematik ialah pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup mempersembahkan pengalaman bermakna kepada akseptor didik. Sedangkan tema ialah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
menentukan tema sanggup dilakukan dengan cara lain yaitu :
Guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masimg mata pelajaran, dilanjutkan menentukan tema yang sesuai dan tetapkan terlebih lampau tema-tema pengikat keterpaduan gres melaksanakan pemetaan tema.
penentuan tema sanggup di tempuh dengan mekanisme yang dikemukakan oleh Subroto dan Herawati (1978 ) sebagai diberikut :
·         Menumbuhkan minat siswa siswi pada suatu tema.
·         mempertimbangkan sumber-sumber bila diperlukan. Bila perlu guru mempersiapkan rencana antisipasi contohnya karyawisata.
·         Mengidentifikasi apa yang sudah diketahui sudah diketahui oleh siswa-siswi dan apa saja yang ingin diketahui.
·         Menentukan serius pada tema tertentu, pemahaman, nilai-nila, pengetahuan, atau sikap.
·         Menentukan cara-cara melaksanakan explorasi pertanyaan-pertanyaan dan mempertimbangkan ketrampilan-ketrampilan yang harus dimiliki siswa-siswi.
C. Prinsip Pengembangan Dan Pemilihan Tema.
Tidak tiruana mata pelajaran harus dipadukan.Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester. Kompetensi dasar yang tidak sanggup dipadukan, tidakboleh dipaksakan untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak bisa diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu arus tetap diajarkan naik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nlai moral.
Tema-tema yang dipilih diadaptasi dengan karkateristik siswa, minat dan lingkungan, dan tempat setempat.
Menurut Tim sentra kurikulum dari Depdiknas dalam tetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:
·         memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa-siswi
·         Dari yang tergampang menuju yang susah.
·         Dari yang sederhana menuju yang komplek.
·         Dari yang kongkrit menuju yang abstrak.
·         Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada diri siswa-siswi.
DAFTAR PUSTAKA


Related Posts

0 Response to "Makalah Tematik Pemetaan Tema"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel