Proposal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complette Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Mencar Ilmu Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Di Kelas Viii Smp Al-Amanah Kecamatan Cinunuk Kabupaten Bandung)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, penentuan suatu model sebelum pembelajaran ialah hal yang sangat penting. melaluiataubersamaini adanya model pembelajaran tentunya akan mempergampang pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran ini juga akan menjadi patokan seorang pendidik dalam menyusun aktivitas proses pembelajarannya. Hal ini senada dengan ungkapan Mills (Suprijono, 2010: 45), model yaitu bentuk representasi akurat sebagai proses kasatmata yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Pembelajaran berdasarkan Winkel (Sobry Sutikno, 2009: 31) yaitu “seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses mencar ilmu penerima didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung didalam diri penerima didik”. Pembelajaran mempunyai hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa (Uno, Hamzah, 2009: 2). Model pembelajaran ialah landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori mencar ilmu yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas (Suprijono, 2010: 45). Dari uraian tersebut, terlihat dengan terang akan pentingnya model dalam suatu proses pembelajaran. melaluiataubersamaini penerapan model yang baik tentunya akan mempergampang pendidik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga waktu yang digunakanpun akan lebih efektif dan alhasil lebih optimal.
Dalam tahap perkembangan formal-operasional, anak yang sudah menjelang atau sudah menginjak masa remaja, yakni usia 11-15 tahun atau lebih akan sanggup mengatasi persoalan keterbatasan pemikiran konkret-operasional. Dalam perkembangan kognitif tahap simpulan ini, seorang cukup umur sudah mempunyai kemampuan mengoordinasikan baik secara simultan (sekaligus) maupun berurutan dua ragam kognitif yakni kapasitas memakai hipotesis dan memakai prinsip-prinsip abnormal (Muhibbin, 2009: 33). Oleh alasannya yaitu itu pada masa ini ialah masa yang paling tepat untuk menyebarkan hasil mencar ilmu siswa terutama pada aspek kognitif. Bukan hal yang mustahil, apabila seorang pendidik sudah menerapkan model dalam pembelajaran tapi hasil mencar ilmu siswa belum optimal. Ini bisa saja terjadi alasannya yaitu penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran fiqih pun, diharapkan model yang sempurna biar sanggup menghantarkan tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Dari hasil wawancara dengan guru fiqih di Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah diketahui bahwa para penerima didik di kelas VIII mempunyai minat yang kurang terhadap mata pelajaran fiqih, sehingga kuat terhadap hasil mencar ilmu kognitif mereka yang kurang memuaskan. Hal ini diakibatkan alasannya yaitu beberapa hal, salah satunya diakibatkan alasannya yaitu kurang tepatnya penerapan model atau metode dalam suatu pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis akan mempersembahkan tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe complete sentence. Menurut Slavin (Isjoni, 2010: 15) pembelajaran kooperatif yaitu “suatu model pembelajaran dimana siswa mencar ilmu dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”. Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yaitu model complete sentence. Complete sentence ialah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memadukan keterampilan siswa dalam memberikan bahan dan menuangkan gagasan pikiran kedalam lembar jawabanan secara berkelompok. Penerapan model pembelajaran complete sentence ini sangat mungkin dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah alasannya yaitu tidak memerlukan biaya yang besar dan peralatan yang rumit. Disini spesialuntuk membutuhkan kecakapan guru dalam mengarahkan siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan mekanisme pembelajaran tipe complete sentence. Model ini sanggup memmenolong siswa dalam mengolah gosip yang mereka dapatkan, baik itu dari guru, banyak sekali sumber yang mereka baca, ataupun gosip yang mereka dapatkan dari mitra sekelompok mereka.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLETTE SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH”
B. Rumusan Masalah
Dari judul penelitian yang diangkat oleh penulis maka sanggup diketahui bahwa yang menjadi persoalan adalah: Rendahnya hasil mencar ilmu kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah pada mata pelajaran fiqih. Masalah tersebut sanggup dirumuskan sebagai diberikut: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe complete sentence dapat meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah?
Secara spesifik maka rumusan masalahnya yaitu sebagai diberikut:
1. Bagaiman proses pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah dengan memakai model pembelajaran complette sentence?
2. Bagaimana hasil mencar ilmu ranah kognitif siswa pada mata pelajaran Fiqih di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah dengan memakai model pembelajaran complette sentence pada setiap siklus?
3. Bagaimana hasil mencar ilmu ranah kognitif siswa pada mata pelajaran Fiqih di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah dengan memakai model pembelajaran complette sentence sesudah didiberikan keseluruhan siklus?
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran complete sentence sesudah didiberikan tiruana siklus?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menemukan untuk solusi dari permasalahan yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah, yakni dalam meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih. Secara rinci, tujuan penelitian ini yaitu sebagai diberikut:
1. Proses pembelajaran pada mata pelajaran PAI di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah dengan memakai model pembelajaran complette sentence
2. Hasil mencar ilmu ranah kognitif siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah dengan memakai model pembelajaran complette sentence pada setiap siklus
3. Hasil mencar ilmu ranah kognitif siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah dengan memakai model pembelajaran complette sentence sehabis didiberikan keseluruhan siklus
4. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran complette sentence sehabis didiberikan tiruana siklus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
· Dapat menambah khazanah ilmu pegetahuan dan memperluas wawasan penulis terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe complette sentence pada pembelajaran fiqih
· Dapat mempersembahkan citra dan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif khususnya tipe complete sentence pada pembelajaran fiqih di SMP
2. Bagi Siswa
· Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fiqih
· Dapat meningkatkan suasana mencar ilmu aktif dan kooperatif
· Dapat membina perilaku toleransi dan demokrasi dalam pembelajaran berkelompok
3. Bagi Pembelajaran Fiqih
· Dapat menjadi contoh pada pembelajaran fiqih dalam memilih model yang sesuai pada pelaksanaan pembelajaran di SMP
· Dapat dijadikan pelengkap dalam pengembangan kurikulum pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Al-Amanah
E. Kerangka Pemikiran
Hasil mencar ilmu ialah hasil dari suatu interaksi tindak mencar ilmu dan tindak mengajar (Dimyati, 2006: 2), atau biasa kita sebut juga dengan proses pembelajaran. Tinggi rendahnya hasil mencar ilmu siswa diakibatkan oleh banyak sekali faktor. Salah satu faktor tersebut diantaranya yaitu kurangnya motivasi mencar ilmu siswa, dikarenakan proses pembelajaran yang mereka lalui kurang sangat bahagia. Hal ini bisa saja terjadi alasannya yaitu penerapan model pembelajaran yang kurang sempurna dengan kondisi siswa, sehingga tujuan yang diinginkan pun tidak tercapai dengan baik. Menurut C. Asri Budiningsih (2008:40), “pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakeristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa”. Untuk membuat pembelajaran yang menarikdanunik maka diharapkan suatu kondisi mencar ilmu yang aktif dan melibatkan partisipasi seluruh siswa. Peter Kline (2009: 87) mencar ilmu akan efektif jikalau dilakukan dalam suasana sangat bahagia. melaluiataubersamaini kondisi mencar ilmu yang aktif, sangat senang dan kerjasama ini tentunya akan merangsang proses berfikir siswa. Minat mereka dalam mencar ilmu pun akan meningkat, sehingga bahan yang disampaikan akan lebih praktis masuk kedalam otak mereka. Kondisi aktif ini sanggup tercipta, dengan salah satunya yaitu menerapkan model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif yaitu “konsep yang lebih luas mencakup tiruana jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru” (Suprijono, 2010: 54). Complete sentence ialah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memadukan keterampilan siswa dalam memberikan bahan dan menuangkan gagasan pikiran kedalam lembar jawabanan secara berkelompok. Siswa yang sudah dikelompokkan, harus memperhatikan guru atau salah satu dari kawannya yang mengulas terkena bahan pembahasan yang sedang diuraikan. Sesudah itu, guru mempersembahkan lembar jawabanan berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk melengkapi paragraf tersebut. Dan selanjutnya, siswa menelaah kembali jawabanan dari setiap paragraf dan setiap penerima harus membacanya hingga mengerti atau hafal.
melaluiataubersamaini pembelajaran model kooperatif ini, diharapkan siswa mempunyai motivasi dan semangat mencar ilmu yang tinggi, sehingga hasil mencar ilmu kognitif pun sanggup tercapai dengan baik. Hal ini, selaras dengan ungkapan Sharan (Isjoni, 2010:23), menyatakan bahwa “siswa yang mencar ilmu dengan memakai metode pembelajaran kooperatif akan mempunyai motivasi yang tinggi alasannya yaitu didorong dan didukung dari rekan sebaya”.
Hasil mencar ilmu siswa mencakup beberapa aspek pada beberapa aspek, diantaranya yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Bloom (Suprijono, 2010: 6) domain kognitif yaitu “knowledge (pengetahuan, ingatan) comprehension (pemahaman, menerangkan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menetukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru) dan evaluation (menilai)”.
Berdasarkan pada kerangka pemikiran di atas maka secara teoritis sanggup disimpulkan bahwa penerapan metode complette sentence dapat meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih, secara lebih jelasnya sanggup digambarkan pada skema diberikut:


![]() |
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tesebut maka sanggup diambil dugaan sementara bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe complette sentence dalam kegitan mencar ilmu mengajar di kelas sanggup meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih.
G. Daftar Pustaka
Dimyati, mudjiyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mulyasa, 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Munjih nasih, Ahmad dan Lilik Nur Kholidah. 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Refika Aditama
Silberman, Melvin. 2011. Active Learning 101 Teknik Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia
Sutikno, sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect
Syah, muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
0 Response to "Proposal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complette Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Mencar Ilmu Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Di Kelas Viii Smp Al-Amanah Kecamatan Cinunuk Kabupaten Bandung)"
Posting Komentar