Makalah Konsep Pendidikan Islam - Pengertian Pendidikan

1.        Konsep Pendidikan Islam
a.        Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik, artinya bina, menerima pertamaan pen-, akhiran –an yang maknanya sifat dari perbuatan membina atau melatih atau mengajar dan mendidik itu sendiri. Oleh alasannya itu, pendidikan ialah pembinaan, petes, pengajaran dan tiruana hal yang ialah bab dari perjuangan insan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilannya. Sedangkan secara terminologis sanggup diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, petes yang ditunjukkan kepada tiruana anak didik secara formal maupun nonformal dengan tujuan membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian, mempunyai keterampilan atau keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya di masyarakat. (Tafsir, 2009 : 53)
Sehingga dari dua pengertian pendidikan di atas diketahui bahwa pendidikan ialah proses pembinaan, petes, pengarahan akseptor didik baik itu secara formal maupun non formal.
Seperti kita ketahui bahwa dalam dunia pendidikan terdapat proses melatih, mengajar dan mendidik. Maka bila dikaitkan dengan ketiga hal tersebut pendidikan harusnya termasuk pada kategori mendidik bukan melatih atau mengajar. Karena proses mendidik ialah proses yang lebih mendalam dari pada proses mengajar ataupun proses melatih yang lebih mengutamakan pada peningkatan keterampilan atau skill individu sedangkan dalam ranah-ranah pendidikan lainnya menyerupai afektif tidak teroptimalkan dengan baik.
Pendidikan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan perilaku dan tata laris seseorang atau kelompok orang dalam perjuangan mendewasakan insan melalui upaya pengajaran dan petes. (Syah, 2010 : 10)
Dalam bukunya Fuad Ihsan (2003) mengemukakan definisi pendidikan berdasarkan para hebat antara lain : Driyarkara menyampaikan bahwa pendidikan yakni upaya memanusiakan insan muda. Menurut Crow and Crow menyebut pendidikan yakni proses yang meliputi banyak sekali macam acara yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan memmenolong meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 disebutkan bahwa pendidikan pada hakikatnya yakni perjuangan sadar untuk membuatkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Maka dari pendapat-pendapat tersebut pendidikan sanggup diartikan sebagai suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan, suatu pengarahan dan bimbingan yang didiberikan kepada anak dalam pertumbuhannya, suatu perjuangan sadar untuk membuat suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat serta suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan. (Ihsan, 2003 : 4-5)
Kemudian pendidikan sanggup diartikan secara khusus dan secara luas. Dalam pengertian secara khusus pendidikan yakni bimbingan yang didiberikan oleh orang sampaumur kepada anak yang belum sampaumur untuk mencapai kedewasaannya (Langeveld). Dalam bukunya Ahmadi dan Uhbiyati (2001) mengemukakan beberapa definisi pendidikan berdasarkan para tokoh diantaranya : berdasarkan John Dewey pendidikan yakni proses pembentukan kecakapan-kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Sedangkan berdasarkan SA Bratanata dkk, pendidikan yakni perjuangan yang sengaja diadakan baik eksklusif maupun dengan cara yang tidak eksklusif untuk memmenolong anak dalam perkembangannya untuk mencapai kedewasaannya. Jadi, pendidikan dalam arti khusus spesialuntuk dibatasi sebagai perjuangan orang sampaumur dalam membimbing anak yang belum sampaumur untuk mencapai kedewasaannya. Pendidikan dalam arti khusus ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga. (Nurteti, 2010 : 3)
Ki Hajar Dewantara sebagaimana dikemukakan oleh Azra menyatakan bahwa pendidikan yakni daya untuk memajukan kebijaksanaan pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakatnya (Azra, 2012 : 5).
Dalam definisi tersebut, sanggup diketahui bahwa : pendidikan itu dilakukan dengan sengaja dan bertujuan; tujuan pendidikan yang pertama dan utama yakni pembentukan akhlak; pendidikan dilakukan secara utuh dan menyeluruh meliputi seluruh unsur yang ada pada manusia, yakni kekuatan batin, intelektual, dan jasmani akseptor didik; dan pendidikan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan alam dan masyarakat di sekitar daerah tinggal akseptor didik.
Definisi pendidikan berdasarkan Ki Hajar Dewantara yang menimbulkan pembentukan kebijaksanaan pekerti sebagai tujuan pendidikan yang pertama dan utama selaras dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, yakni :
Pendidikan nasional berfungsi membuatkan kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi akseptor didik semoga menjadi insan yang diberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, diberilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi masyarakat negara yang demokratis serta bertanggung balasan (Anonimous, 2009 : 6)

Muhammad Natsir sebagaimana dikemukakan oleh Azra mengemukakan bahwa pendidikan yakni suatu pimpinan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti sebenarnya (Azra, 2012 : 5) dalam definisi ini, Muhammad Natsir menekankan bahwa pendidikan itu harus dilakukan secara utuh terhadap seluruh unsur yang menyusun individu, yakni jasmani dan rohani. Selain itu, dalam definisi ini juga Muhammad Natsir menyatakan bahwa jasmani dan rohani insan belum mempunyai kesempurnaan jikalau seluruh potensi jasmani dan rohani tersebut belum dikembangkan melalui proses pendidikan. Untuk itulah, maka insan yang jasmani dan rohaninya sudah berkembang secara optiomal melalui pendidikan tersebut insan yang utuh (insan kamil).

Dari definisi-definisi di atas sanggup disimpulkan bahwa pendidikan yakni proses training kepada seorang anak untuk memmenolongnya mencapai tingkat kedewasaannya dengan tabiat atau kebijaksanaan pekerti yang baik sehingga sanggup menghantarkannya menjadi insan seutuhnya yang bukan spesialuntuk cakap secara intelektualnya saja tetapi juga cakap spiritual dan emosionalnya pula.

0 Response to "Makalah Konsep Pendidikan Islam - Pengertian Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel