Pengertian Kriminologi Dan Penjelasannya

KRIMINOLOGI

Kriminologi ialah lmu pengetahuan yang mempelajari atau mencari sebab-musabab kejahatan, akibat-akibat yang ditimbulkan dari kejahatan, dan untuk menjawaban alasan-alasan seseorang melaksanakan kejahatan.
Menurut Muhammad (2007:2), ruang lingkup pembahasan dalam kriminologi sanggup dibagi menjadi:
1. Kejahatan, prilaku menyimpang, dan kebadungan;
2. Pola tingkah laris kejahatan dan lantaran musabab terjadinya kejahatan;
3. Korban kejahatan;
4. Reaksi sosial masyarakat terhadap kejahatan.
Beberapa aliran ihwal kejahatan, di antaranya sebagai diberikut.

1. Demonologis

Demonologis ialah aliran pertama yang dikembangkan atas dasar aliran yang tidak rasional, suatu tingkah laris kejahatan yang dilakukan oleh individu ialah dampak dari roh jahat. Benar atau salahnya tingkah laris ditentukan oleh definisi kepala suku atau orang yang dianggab sebagai dewa. Pemikiran ini masih bersifat konvensional. Tindakan pelanggaran yang dianggab paling fokus bagi demonologis ialah mempergunakan ilmu hitam atau dikenal dengan black magic. Hukuman yang dipakai juga masih bersifat tradisional yang ditujukan untuk mengusir roh jahat dalam diri individu tersebut, ibarat memperabukan individu yang mempunyai ilmu hitam.

2. Klasik

Dalam aliran klasik, tingkah laris jahat yang dilakukan oleh insan ialah cerminan dari adanya konsep "free will" atau kehendak bebas. Dalam klarifikasi terkena aliran klasik dengan konsep free will ini menganggab bahwa individu mempunyai pilihan dan aliran untuk memilih tindakan yang akan mereka lakukan. Hukuman yang diterapkan pada aliran ini bersifat umum sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Tokoh aliran klasik ini, antara lain Cesare Beccaria dan Jeremy Bentham.

3. Neo Klasik

Neo Klasik muncul sebagai bentuk Koreksian terhadap kalsik yang menyamakan eksekusi setiap orang tanpa tanpa mempertimbangkan usia, fisik, dan kondisi kejiwaan seseorang.

4. Determinisme

Determinisme ialah suatu klarifikasi terkena kejahatan bahwa tingkah laris jahat ialah dampak faktor-faktor tertentu. Ada beberapa paradigma dalam determinisme, yaitu:

a. Positivisme

Salah satu tokoh yang populer dalam paradigma positivisme ini ialah Cesare Lombroso yang menghubungkan tingkah laris jahat dengan kondisi biologis atau fisik seseorang.

b. Interaksionisme

Dalam paradigma interaksionisme, tingkah laris jahat ialah definis dari hasil interaksi. Seseorang dianggab jahat saat orang lain melihat bahwa tingkah laris tersebut ialah jahat atau menyimpang. Teori yang populer pada paradigma interaksionis ialah teori "labeling" Tokoh-tokohnya antara lain Edwin Lemert, Becker, Kitsuse, dan Goffman.

c. Konflik

Tingkah laris jahat ialah suatu definisi yang dibentuk oleh penguasa terhadap tingkah laris yang ditujukan untuk kepentingan penguasa. Tokoh-tokohnya antara lain Bonger, Quinney, Taylor, Vold, dan J.Young.

d. Pos Modern Kriminologi

Paradigma ini memandang bahwa kejahatan ialah konsep yang harus didekonstruksikan bahwa kejahatan ialah konsep yang harus didekonstruksikan. Tiga buah pendekatan dalam paradigma ini, yaitu realisme, feminisme, dan konstitutif.

e. Budaya

Paradigma budaya melihat tingkah laris jahat dalam konteks budaya yang tidak sama. Jika satu kebudayaan tertentu, suatu tindakan dianggab sebagai tingkah laris jahat, pada kebudayaan lain belum tentu dipandang demikian.

Dalam teori Lombroso disebutkan bahwa mengidentifikasikan kejahatan sanggup dilihat dari bentuk badan seseorang atau sinyalemen, dan gejala khusus seseorang. Akan tetapi, berdasarkan para hebat kriminologi, sebab-sebab kejahatan mustahil dicari spesialuntuk pada satu faktor yaitu ciri-ciri khususdan bentuk badan seseorang, yang dipandang sanggup pertanda lantaran kejahatan pada umumnya ataupun suatu kejahatan yang khusus. Yang sanggup dicari spesialuntuklah faktor-faktor yang bekerjasama dengan sejumlah faktor lain yang akan mengahsilkan kejahatan.

Related Posts

0 Response to "Pengertian Kriminologi Dan Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel