Upaya Meningkatkan Hasil Berguru Kognitif Siswa Dengan Memakai Metode Cooperatif Script Pada Mata Pelajran Ips Pokok Bahasan Peranan Sumpah Cowok Dalam Mempersatukan Indonesia

A.                Judul
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA
B.                 Latar Belakang Masalah
Pendidikan ialah suatu peroses yang melibatkan unsur - unsur yang diharapkan sanggup meningkatkan pendidikan yang berkarakter. Guru sebgai unsur pokok penaggung balasan terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses mencar ilmu mengajar, diharapkan sanggup meningkatkan kualialitas mencar ilmu mengajar yang ialah inti dari kegiatan transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas efisiensi tersebut, maka dibutuhkan adanya taktik yang sempurna dalam mencapai tujuan mencar ilmu mengajar yang diharapkan(Anurrahman,2009: 34).
Pembelajaran ialah berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum mempunyai pengetahuan wacana sesuatu, menjadi siswa yang mempunyai pengetahuan. Demikian pula siswa yang mempunyai sikap, kebiasaan atau tingkah laris yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang mempunyai sikap, kebiasaan dan tingkah laris yang baik.
Pembelajaran IPS di SD/MI ialah salah satu pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP dengan tujuan membina siswa menjadi masyarakat masyarakat dan masyarakat negara yang bertanggung balasan serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang mempunyai kegunaan bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.
Adapun tujuan pembelajaran IPS di SD/MI yaitu sebagai diberikut:
1.             Memdiberikan pengetahuan (Knowledge). Peserta didik mempunyai pengetahuan atau mengenal ide-ide atau inovasi dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.
2.             Kemampuan dan keterampilan (Abilities and skills). Kemampuan untuk menemukan info yang sempurna dan metode dalam pengalaman seorang siswa untuk menolong memecahkan problem gres atau menghadapi pengalaman baru.
3.             Tujuan yang bersifat apektif. Pengembangan sikap-sikap, pengertian-pengertian, dan nilai-nilai yang meningkatkan contoh hidup demokratis yang menolong siswa mengembangkan filsafat hidupnya (Idad Suhada, 2010: 5).

melaluiataubersamaini kata lain, pendidikan IPS hendaknya bisa mengembangkan aspek pengetahuan dan pengalaman, aspek nilai dan sikap, dan aspek keterampilan. Aspek pengetahuan dan pengalaman siswa sanggup dikembangkan melalui lingkungan sekitar. Aspek nilai dan sikap dikembangkan melalui adab yang nantinya menjadi sentra nilai dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan aspek keterampilan sanggup dikembangkan melalui keterampilan sosial.
Akan tetapi pada kenyatannya dilapangan, inovasi di MI Matlaul Alfal kelas V, Cilengkrang II, Bandung sebgai brikut :
1.                   Proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher center)
2.                  Siswa kurang memperhatikan guru yang sedang memberikan materi pelajaran. Hal ini disebabkan kurang variatif dalam memakai metode pembelajaran. Guru spesialuntuk memakai ceramah, sehingga akseptor didik menyebabkan kejenuhan selama proses pembelajaran.
3.                  Rendahnya perolehan nilai Ulangan Akhir semester pada mata pelajaran IPS.
Dalam upaya meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif siswa pada mata pelajaran IPS, maka dibutuhkan taktik dan metode pembelajaran yang sempurna untuk meningkatkan kegiatan serta hasil mencar ilmu siswa. Metode pembelajaran ialah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa diberinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan diri pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang sempurna untuk meningkatkan kegiatan serta hasil mencar ilmu kognitif siswa yaitu dengan memakai metode pembelajaran Cooperative Script.
Sedangkang metode Cooperative Script ialah metode mencar ilmu dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara ekspresi mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari (Agus Suprijono, 2009:126).Langkah-pertama dalaam pembelajaran Cooperative Script  yaitu guru membagi siswa untuk berpasangan.Selanjutnya guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Guru dan siswa tetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Sementara pembicara membacakan script, pendengar menyimak/ mengoreksi/ memberikan ide-ide pokok yang kurang lengkap. Langkah selanjutnya bertukar peran, tiruanla sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.Sesudah pembacaan script selesai, guru dan siswa melaksanakan diskusi kelas untuk mengulas materi yang sudah mereka pelajari.Siswa saling diberinteraksi bertanya, menjawaban, mengemukakan pendapat, menyanggah, dan sebagainya sementara guru memimpin diskusi kelas.
Dari hasil penelitian, banyak mengungkapkan manfaat pembelajaran Cooperative Script. Danserau dalam Hadi (2007) menyatakan bahwa pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil mencar ilmu siswa dan siswa sanggup mempelajari materi yang lebih banyak dari siswa yang mencar ilmu sendiri. Spurlin dalam Hadi (2007) siswa juga mendapatkan peluang mempelajari penggalan lain dari materi yang tidak dipelajarinya.
Berdasarkan pendapat yang sudah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF SCRIPT PADA MATA PELAJRAN IPS POKOK BAHASAN PERANAN SUMPAH PEMUDA DALAM MEMPERSATUKAN INDONESIA.
C.                Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan maasalah dalam penelitian ini yaitu sebagi diberikut :
1.         Bagaimana pelaksanaan penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS wacana  peranan sumpah perjaka dalam mempersatukan indonesia pada setiap siklus?
2.         Adakah peningkatan hasil mencar ilmu siswa melalui penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS wacana sumpah perjaka dalam mempersatukan indonesia untuk setiap siklus?
3.         Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan Metode pembelajaran Cooperatif Script pada pelajaran IPS wacana sumpah perjaka dalam mempersatukan indonesia?
D.                Batasan Masalah
1.         Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V MI Matlaul Alfal
2.         Objek penelitian
Objek dalam penelitia ini yaitu penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script
3.         Parameter
Parameter dalam penelitian ini yaitu hasil mencar ilmu dan keaktivan siswa kelas V MI Matlaul Alfal yang di proleh dengan postes setelah proses pembelajaran.
4.         Materi pokok
Materi pelajaran IPS dibatasi dengan materi pokok yaitu wacana sumpah perjaka dalam mempersatukan indonesia.
E.                 Tujuan penelitian
Adapaun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.         Pelaksanaan penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS wacana peranan sumpah perjaka dalam mempersatukan Indonesia
2.         Peningkatan hasil mencar ilmu kognitif siswa melalui penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS wacana peranan sumpah perjaka dalam mempersatukan Indonesia
3.         Tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Cooperatif Script pada mata pelajaran IPS wacana peranan sumpah perjaka dalam mempersatukan Indonesia

F.                  Manfaat Penelitian
1.         Bagi siswa, ikut beperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif.
2.         Bagi guru, hasil penelitian mempersembahkan pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam hal variasi metode pembelajaran.
3.         Bagi sekolah, diharapkan sanggup mempersembahkan donasi dalam perjuangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah
G.                Definisi Operasional
Untuk memahami pokok problem yang diteliti, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang tertulis dalam judul penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut yaitu sebagai diberikut:
1.         Metode pembelajaran Cooperatif Script yaitu skrip kooperatif ialah metode mencar ilmu di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara ekspresi mengikhtisarkan, penggalan - penggalan dari materi yang dipelajari.
Langkah - langkah
a.         Guru membagi siswa untuk berpasangan
b.        Guru membagi wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.         Guru dan siswa tetapkan siapa yang pertama berperan sebgai pembicara dan siapa yang berperan sebgai pendengar
d.        Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan masukan inspirasi - inspirasi pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
·           Menyimak / mengoreksi / menerangkan inspirasi - inspirasi pokok yang kurang lengkap.
·           Memmenolong mengingat / menghafal inspirasi - inspirasi pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau materi lainnya.
e.         Bertukar peran, tiruanla sebgai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknnya. Serta lakukan menyerupai di atas.
f.         Kesimpulan siswa bersama - sama dengan guru.
g.        Penutup.
2.         Hasil mencar ilmu yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mendapatkan pengalaman belajarnya. Hasil mencar ilmu mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil mencar ilmu sanggup mempersembahkan info kepada guru wacana kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari info tersebut guru sanggup menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu
3.         Indikator Hasil Belajar Kognitif
Dalam mengembangkan jenis-jenis hasil belajar, Bloom dalam bukunya The Taxonomy of Educational Objectives mengemukakan bahwa hasil mencar ilmu itu terbagi ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif ini mempunyai enam tingkatan yang berafiliasi dengan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Domain ini mempunyai enam tingkatan. Ke enam tingkatan tersebut terdiri atas knowledge (C1 : pengetahuan), Comprehension (C2 : pemahaman), Application ( C3 : penerapan), analysis (analisis), syinthesis (sintesis), dan evaluation (evaluasi). (Ahmad Tafsir, 2004: 50)
H.                Kerangka Pemikiran
Belajar ialah suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).
Dari uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa mencar ilmu yaitu suatu proses perjuangan perubahan tingkah laris yang melibatkan jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang dilakukan oleh seorang individu melalui tes dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan yang selanjutnya dinamakan hasil belajar
Sesuai apa yang dikemukakan oleh Bloom dalam bukunya, The Taxonomy of Educational Objectives, megembangkan jenis hasil mencar ilmu terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, apektif, dan psikomotor. Dalam hal ini untuk megampangkan penilaian hasil mencar ilmu IPS , maka penulis spesialuntuk menyoroti satu aspek kognitif saja. Teori aspek kognitif terdiri dari enam tingkatan yang tergambar pada tabel diberikut:
Table 1.1
Indikator Ranah Kognitif
  1. Pengetahuan
  1. Kemampuan mengingat
  1. Pemahaman
  1. Kemampuan memahami fakta
  2. Kemampuan mengungkapkan pemikiran orang lain
  3. Mampu meramalkan suatu kecenderungan
  1. Penerapan
  1. Menggunakan konsep-konsep, prosedur, prinsip, teori, dan lainnya.
  1. Analisis
  1. Kemampuan memahami dengan terperinci hierarki ide-ide dalam satu unit
  2. Menerangkan dengan terperinci hubungan antar inspirasi yang satu dengan yang lainnya.
  1. Sintesis
  1. Mampu merakit bagian-bagian menjadi satu keutuhan
  2. Menyusun atau menggabungkan bagian-bagian
  1. Evaluasi
  1. mampu mempertimbangkan materi dan metode yang dipergunakan sesuatu problem

Hasil mencar ilmu siswa dalam pelajaran IPS yaitu kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan mencar ilmu IPS. Belajar itu sendiri ialah suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan sikap yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru tetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam mencar ilmu yaitu yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, hasil mencar ilmu pada siswa tidak muncul dengan sengaja, melainkan harus melalui proses pembelajaran. oleh alasannya itu, guru perlu memfasilitasinya melalui taktik dan metode pembelajaran yang mendukung siswa untuk mencar ilmu secara aktif biar hasil mencar ilmu siswa sanggup meningkat. Salah satunya yaitu dengan menerapkan Metode pembelajaran Cooperatif Script.
Oleh lantaran itu, diharapkan dengan diterapkan metode pembelajaran cooperatif script sanggup meningkatkan hasil mencar ilmu kognitif siswa dalam pembelajaran IPS.
Uraian di atas ialah suatu kerangka pemikiran dalam penelitian yang berserius terhadap peningkatan hasil mencar ilmu siswa melalui suatu metode pembelajaran. secara ringkas sanggup digambarkan dalam bentuk skema penulisan sebagai diberikut :












Masalah rendahnya hasil mencar ilmu siswa dalam pembelajaran IPS
 
Rencana tindakan
 
Tindakan PTK dengan mennggunakan metode cooperatif script
 
Penyelesaian problem dengan adanya  peningkatan hasil belajarr  kognitif siswa dalam pembelajaran IPS
 
 
















Gambar 1.1 Alur Kerangka Pemikiran Tindakan Kelas
I.                   Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan ialah anggapan atau dugaan sementara terhadap suatu tindakan. Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis tindakan bahwa ada peningkatan hasil mencar ilmu siswa melalui penerapan metode pembelajaran  cooperative scrift pada mata pelajaran IPS.
J.                  Metodologi Penelitian
a.         Metodologi penelitian
Metode yang dugunakan dalam penelitian ini yaitu memakai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ialah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan problem yang dihadapi dalam melaksanakan kiprah pokoknya yaitu mengelola pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). (Suranto, dkk dalam Purwadi, 2010 : 10)
b.         Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V MI Matlaul Alfal Cilengkrang II Kabupaten Bandung. Yang jumlah siswanya mencapai 12 orang.
c.         Desain penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari 1 pertemuan ( 3 jam pelajaran ). Pada simpulan pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang diinginkan sanggup tercapai dengan baik. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti memakai model spiral Kemmis dan MC Taggart.
Desain Kemmis ini memakai model yang dikenal sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali ialah dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan (Ahmad Hufad : 126).
 


                                             REFLEKTIF                            PLAN


 


                           OBSERVE                                          ACTION
                
         REFLEKTIF                           PLAN


                  
                          OBSERVE                                          ACTION

Gambar 1.2. Model Desain Kemmis & Mc Taggart
Apabila dicermati pada denah di atas, desain model Kemmis & Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh lantaran itu, pengertian siklus pada peluang ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Model siklus tersebut mencakup langkah-langkah kegiatan sebagai diberikut:
1.        Perencanaan
a)      Mengadakan penelitian pertama untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi. Dalam tahap ini peneliti melaksanakan observasi pada proses pembelajaran terhadap siswa kelas V dan guru kelas V.
b)      Membuat silabus dan planning pelaksanaan pembelajaran.
c)      Membuat alat penilaian untuk melihat peningkatan hasil mencar ilmu siswa setelah metode cooperatif script diterapkan.
d)     Membuat media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
2.        Pelaksanaan
a)        Membuat planning pembelajaran.
b)        Menyiapkan materi pelajaran
c)        Menyiapkan sumber mencar ilmu
d)       Menyiapkan media pembelajaran
e)        Menyiapkan alat pengumpul data

Tabel 1.2
Langkah-langkah dalam Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penlampauan
1)      Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pelajaran.
2)      Guru menerangkan tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh siswa.
3)      Guru menerangkan hukum main dan batasan waktu untuk tiap kegiatan, memotivasi siswa terlibat pada pemecahan masalah.
Kegiatan inti

4)      Guru menggali pengetahuan pertama siswa.
5)      Guru memberikan materi yang akan diajarkan.
6)      Siswa diminta untuk berpikir wacana materi atau permasalahan yang disampaikan guru.
7)      Siswa dikelompokkan dengan mitra sebangkunya
8)      Siswa berdiskusi dengan mitra sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
9)      Beberapa pasang siswa dipanggil secara acak untuk membuatkan pendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipandu oleh guru.
Penutup
10)    Guru menyimpulkan materi
11)    Memdiberikan kiprah pekerjaan rumah (PR).
12)    Menutup pelajaran dengan berdoa


3.        Observasi
Observasi ialah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh imbas tindakan sudah mencapai suatu samasukan(Suharsimi.dkk: 127)
Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4.        Refleksi
Refleksi yaitu mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis menyerupai yang sudah dicatat dalam observasi. Refleksi biasanya dimenolong oleh diskusi di antara peneliti dan kalobolator. Melaui diskusi, mempersembahkan dasar perbaikan rencana. (Kunandar,2009:75) 
Seperti yang sudah di uraikan diatas peneliti menganalisis tiruana info yang terekam dalam proses pembelajaran melalui format observasi dan hasil penilaian yang sudah dilakukan. Kemudian memperbaiki proses pembelajaran yang sudah dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
K.                Intrumen Penelitian
a.         Format Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan memakai metode pembelajaran cooperatif script.
b.         Format Angket
Evaluasi yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang dijawaban oleh siswa yang berkenaan dengan tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif script.
c.         Format catatan lapangan
Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul tak terduga sebelumnya, yang mungkin tidak direncanakan pada pedoman observasi.
d.         Tes
Untuk mengukur hasil mencar ilmu siswa dengan memakai pembelajaran cooveratif script dipakai instrument tes yaitu tes adil berupa pilihan ganda yang terdiri dari sepuluh soal. Dalam penelitian ini, tes dipakai untuk memperoleh info wacana sejauh mana peningkatan hasil mencar ilmu siswa dengan memakai metode pembelajaran cooperatif script.
L.                 Pengolahan dan Analisia Data
Pengolahan dan analsis data yang dimaksud yaitu untuk mengolah data mentah berupa hasil penelitian biar sanggup ditafsirkan dan mengandung makna. Penafsiran data tersebut antara lain untuk menjawaban pertanyaan pada rumusan masalah.
a.       Untuk mengetahui keterlaksanaan metode pembelajaran cooperatif script yang mencakup kegiatan guru dan siswa.
Teknik analisis datanya dilakukan dengan cara dihitung dan dipaparkan secara sederhana hasil analisis lembar observasi setiap siklus. Kemudian dirata-ratakan dan dipersentasikan ke dalam diagram pie serta direpresentasikan ke dalam grafik sederhana. Persentasi dihitung dengan persamaan:
Persentase =





Tabel 1.3
Interpretasi Keterlaksanaan

Persentase (%)
Bobot
Kategori
≤ 54
0
Sangat kurang
55-59
1
Kurang
60-75
2
Sedang
76-85
3
Baik
86-100
4
Sangat baik
(Purwanto, 2009: 103)
b.      Penilaian setiap tes tertulis berupa pilihan ganda
Penilaian =
c.       Untuk mengetahui peningkatan hasil mencar ilmu siswa, maka dipakai nilai Normal Gain (NG) yang dikemukakan oleh Davit E. Meltzer dengan persamaan:
NG =
Adapun pengkategorian interpretasi gain yang dikemukakan oleh Richard R. Hake yaitu sebagai diberikut:
g. tinggi : nilai (g) > 0,7
g. sedang: 0,70 > (g) > 0,3
g. rendah: nilai (g) < 0,3
d.      Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif script.
Analisis ini ialah pengolahan data dari hasil sebaran angket terkena tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran cooperatif script. Teknik analisisnya yaitu sebagai diberikut:
  1. Meghitung skor total dengan menjumlahkan tiruana skor yang didapat dari setiap indikator yang diamati.
  2. Mengolah skor mentah yang diperoleh dalam bentuk persentase (%).
Tabel 1.4
Kategori Tanggapan Siswa

No
Persentase Tanggapan Siswa
Kategori
1
0% - 19%
Sangat rendah
2
20%-39%
Rendah
3
40%-59%
Sedang
4
60%-79%
Tinggi
5
80%-100%
Sangat tinggi
(Amiruddin, 2008: 27)

M.               Indicator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini, penulis tetapkan nilai 70. Nilai tersebut  didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran IPS yang sudah diputuskan di MI Matlaul Alfal Cilengkrang II Kabupaten Bandung . maka seorang siswa dikatakan berhasil apabila sudah memperoleh nilai minimum 70.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Anurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Amirudin, 2008. Evaluasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Ahmad Tafsir, 2004.  Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Kary
Agus Suprijono,2009. Cooperative Lerning. Pustaka Pelajar
Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hadi, Sutrisno. 2007. Statistik. Yogyakarta: Andi.
Kunandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajpertamai Pers
Idad Suhada, 2010. Pendidikan IPS di SD/MI. Solo Press.
Slameto, 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara
Suranto, dkk, 2010. Menejemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaua: Insan Cendika
 

.

Related Posts

0 Response to "Upaya Meningkatkan Hasil Berguru Kognitif Siswa Dengan Memakai Metode Cooperatif Script Pada Mata Pelajran Ips Pokok Bahasan Peranan Sumpah Cowok Dalam Mempersatukan Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel